Makassar (ANTARA) - Puluhan warga pulau di Kota Makassar tertunda menerima vaksin COVID-19 lantaran status kesehatan tidak memenuhi syarat vaksin, mereka rata-rata memiliki tekanan darah tinggi atau hipertensi.
Kepala Puskesmas Pulau Barrang Lompo dr Faisal di Makassar, Rabu mengemukakan bahwa beragam hal menyebabkan tertundanya suntik vaksin COVID-19 pada warga pulau, namun kebanyakan dari mereka ditemukan punya tekanan darah tinggi setelah dilakukan skrining.
"Dari kemarin itu di Barrang Lompo, terdapat 154 orang yang telah menerima vaksin dari target 211 peserta dan 23 orang harus ditunda karena memang tidak memenuhi syarat vaksin, kebanyakan hipertensi dan lainnya," ujar dia.
Pulau Barrang Lompo, yang berada di Kecamatan Sangkarrang telah sampai pada jadwal Program Vaksinasi 100 RT 1 hari 100 persen (100.1.100) Kota Makassar.
Giat vaksinasi ini digelar selama dua hari sejak Minggu-Senin (7-8/11). Pada Minggu, kegiatan vaksinasi digelar di Pulau Barrang Lompo, sedangkan pada Senin kemarin, vaksinasi digelar di dua pulau yakni Pulau Kodingareng dan Barrang Caddi.
dr Faisal mengatakan bahwa target vaksinasi di Pulau Kodingareng sebanyak 511 orang, hanya saja tidak semua warga yang diundang bisa hadir karena aktivitas melaut, serta hipertensi menjadi salah satu alasan penundaan vaksinasi warga pulau.
"Kemungkinan yang riwayatnya karena kebanyakan makan ikan asin sehingga hipertensi," ujar dia.
Meski demikian, dr Faisal mengaku bahwa antusiasme masyarakat pulau mulai meningkat, namun tetap membutuhkan peran sentra tokoh masyarakat dan pejabat setempat.
"Lansia ada juga. Alhamdulillah dengan edukasi yang rutin akhirnya yang dulunya menolak divaksin sekarang tidak lagi," katanya.
Seorang warga Pulau Kodingareng bernama Hera mengaku bahwa sebelumnya dia sangat enggan divaksin, namun karena telah banyak warga setempat yang telah divaksin maka ia pun ikut tertarik.
"Sudah lama dipanggil ke puskesmas, tapi masih ragu-ragu apalagi banyak hoax jadi kita takut. Alhamdulillah sekarang sudah dapat vaksin dosis 1," katanya.
Camat Sangkarrang Akbar Yususf mengatakan warga yang tertunda vaksinasi karena adanya hipertensi dianggap harus melakukan pemeriksaan lanjutan, untuk mengetahui kondisi kesehatannya secara pasti.
"Tensi tinggi itu perlu pemeriksaan lebih lanjut, apakah pada saat sesuai vaksin ini tinggi, ataukah ada rasa takut saat sebelum divaksin. Inilah tugas dari tim kesehatan untuk kembali menyisir lorong-lorong di pulau, kalau memang memungkinkan divaksin ya kita usahakanlah," tambah Camat Sangkarrang.
Kepala Puskesmas Pulau Barrang Lompo dr Faisal di Makassar, Rabu mengemukakan bahwa beragam hal menyebabkan tertundanya suntik vaksin COVID-19 pada warga pulau, namun kebanyakan dari mereka ditemukan punya tekanan darah tinggi setelah dilakukan skrining.
"Dari kemarin itu di Barrang Lompo, terdapat 154 orang yang telah menerima vaksin dari target 211 peserta dan 23 orang harus ditunda karena memang tidak memenuhi syarat vaksin, kebanyakan hipertensi dan lainnya," ujar dia.
Pulau Barrang Lompo, yang berada di Kecamatan Sangkarrang telah sampai pada jadwal Program Vaksinasi 100 RT 1 hari 100 persen (100.1.100) Kota Makassar.
Giat vaksinasi ini digelar selama dua hari sejak Minggu-Senin (7-8/11). Pada Minggu, kegiatan vaksinasi digelar di Pulau Barrang Lompo, sedangkan pada Senin kemarin, vaksinasi digelar di dua pulau yakni Pulau Kodingareng dan Barrang Caddi.
dr Faisal mengatakan bahwa target vaksinasi di Pulau Kodingareng sebanyak 511 orang, hanya saja tidak semua warga yang diundang bisa hadir karena aktivitas melaut, serta hipertensi menjadi salah satu alasan penundaan vaksinasi warga pulau.
"Kemungkinan yang riwayatnya karena kebanyakan makan ikan asin sehingga hipertensi," ujar dia.
Meski demikian, dr Faisal mengaku bahwa antusiasme masyarakat pulau mulai meningkat, namun tetap membutuhkan peran sentra tokoh masyarakat dan pejabat setempat.
"Lansia ada juga. Alhamdulillah dengan edukasi yang rutin akhirnya yang dulunya menolak divaksin sekarang tidak lagi," katanya.
Seorang warga Pulau Kodingareng bernama Hera mengaku bahwa sebelumnya dia sangat enggan divaksin, namun karena telah banyak warga setempat yang telah divaksin maka ia pun ikut tertarik.
"Sudah lama dipanggil ke puskesmas, tapi masih ragu-ragu apalagi banyak hoax jadi kita takut. Alhamdulillah sekarang sudah dapat vaksin dosis 1," katanya.
Camat Sangkarrang Akbar Yususf mengatakan warga yang tertunda vaksinasi karena adanya hipertensi dianggap harus melakukan pemeriksaan lanjutan, untuk mengetahui kondisi kesehatannya secara pasti.
"Tensi tinggi itu perlu pemeriksaan lebih lanjut, apakah pada saat sesuai vaksin ini tinggi, ataukah ada rasa takut saat sebelum divaksin. Inilah tugas dari tim kesehatan untuk kembali menyisir lorong-lorong di pulau, kalau memang memungkinkan divaksin ya kita usahakanlah," tambah Camat Sangkarrang.