Beijing (ANTARA) - Kedutaan besar China di Lithuania menghentikan pelayanan kekonsuleran, Kamis (25/11), menyusul penurunan statusnya menjadi kuasa usaha atau charge d'affaires.
Penutupan tersebut disusul dengan pemberitahuan resmi Kementerian Luar Negeri China (MFA) kepada Kementerian Luar Negeri Lithuania pada Jumat waktu Beijing melalui nota diplomatik terkait penurunan status tersebut.
"Demikian halnya, kami juga minta pihak Lithuania mengubah status perwakilan diplomatiknya di China," kata juru bicara MFA, Zhao Lijian.
Keputusan tersebut dikeluarkan setelah pemerintah Lithuania mengabaikan protes China pada Kamis (18/11) atas diizinkannya otoritas Taiwan mendirikan kantor perwakilan di Lithuania.
"Tindakan tersebut memunculkan kesan yang salah tentang 'satu China, satu Taiwan' secara terbuka sehingga menjadi preseden buruk," ucap Zhao dalam pengarahan pers di gedung MFA di Beijing.
Menurut dia, sikap yang diambil China itu sebagai balasan terhadap Lithuania.
Ia menegaskan bahwa di dunia ini hanya ada satu China dan pemerintah Republik Rakyat China sebagai perwakilan tunggal pemerintah yang sah di seluruh pelosok negara berpenduduk terbanyak itu.
China mengklaim Taiwan merupakan bagian dari wilayahnya. Otoritas Taiwan di bawah rezim Partai Progresif Demokratik (DPP) menginginkan kemerdekaan.
Penutupan tersebut disusul dengan pemberitahuan resmi Kementerian Luar Negeri China (MFA) kepada Kementerian Luar Negeri Lithuania pada Jumat waktu Beijing melalui nota diplomatik terkait penurunan status tersebut.
"Demikian halnya, kami juga minta pihak Lithuania mengubah status perwakilan diplomatiknya di China," kata juru bicara MFA, Zhao Lijian.
Keputusan tersebut dikeluarkan setelah pemerintah Lithuania mengabaikan protes China pada Kamis (18/11) atas diizinkannya otoritas Taiwan mendirikan kantor perwakilan di Lithuania.
"Tindakan tersebut memunculkan kesan yang salah tentang 'satu China, satu Taiwan' secara terbuka sehingga menjadi preseden buruk," ucap Zhao dalam pengarahan pers di gedung MFA di Beijing.
Menurut dia, sikap yang diambil China itu sebagai balasan terhadap Lithuania.
Ia menegaskan bahwa di dunia ini hanya ada satu China dan pemerintah Republik Rakyat China sebagai perwakilan tunggal pemerintah yang sah di seluruh pelosok negara berpenduduk terbanyak itu.
China mengklaim Taiwan merupakan bagian dari wilayahnya. Otoritas Taiwan di bawah rezim Partai Progresif Demokratik (DPP) menginginkan kemerdekaan.