Makassar (ANTARA News) -  Pesenam Indonesia asal Sulsel Audi Ashari, diminta lebih fokus menghadapi PON XVIII setelah gagal mempersembahkan medali di SEA Games, 11-22 November 2011.

Pelatih Senam Sulsel Arief Ramli, yang dihubungi di Palembang, Rabu, mengatakan, kegagalan Audi meraih medali cukup mengecewakan. Hanya saja kegagalan tersebut diharapkan tidak membuat motivasi atlet menurun.

"Saya lihat kegagalan Audi bukan karena kualitasnya yang tidak baik. Kita akan kembali menjalankan program latihan sehingga bisa lebih baik lagi di kejuaraan mendatang,?"jelasnya.

Setelah memastikan meraih tiket lolos otomastis, kata Arif, Audi harus kembali dituntut meningkatkan kemampuannya. Hal itu sejalan dengan keputusan KONI Sulsel menargetkan seluruh atlet SEA Games bisa meraih medali emas di PON 2012.

Terkait peluang mewujudkan target, kata Arief, Audi secara kualitas memiliki potensi besar meraih medali emas pada kejuaraan tingkat nasional tersebut. Namun potensi tersebut tetap harus didukung persiapan yang lebih matang.

Menghadapi PON 2012, Sulsel tetap memberikan kewaspadaan kepada beberapa provinsi yang juga diperkuat atlet SEA Games diantaranya DKI Jakarta, Jawa Tmur, dan tuan rumah Riau.

"Untuk putra memang tiga provinsi inilah yang akan sulit dikalahkan. Untuk antisipasi tentu saja dengan latihan yang lebih keras," katanya.  

Sementara untuk babak kualifikasi yang direncanakan di Surabaya, Deesember 2011, tim senam Sulsel menyiapkan 11 atlet termasuk Riska yang telah mengikuti pemusatan latihan di Ragunan.

Meskipun menyiapkan sekitar 11 atlet, namun hanya dua atlet yang dinilai memiliki peluang besar lolos pada Pra PON yang digelar Desember 2011.

Selain kedua nama tersebut, Sulsel juga masih tetap berharap pada beberapa atlet yang lain seperti Duhri Trian Nurhadi Arif dan Nur Ilmi yang cukup baik untuk nomor Ritmik putri kategori alat bola.

Seluruh atlet yang disiapkan mewakili Sulsel merupakan yang sukses mempersembahkan medali emas pada Pekan Olahraga Daerah (Porda) Pangkep 2010. (T.PSO-283/S016) 

Pewarta :
Editor :
Copyright © ANTARA 2024