Makassar (ANTARA News) - Pedagang rambutan, durian, dan langsat mulai membanjiri kota Makasssar Sulawesi Selatan pada awal 2012.

Sejumlah pedagang, terlihat di sepanjang jalan Andi Pangeran Pettarani, mereka adalah pedagang dadakan mulai bermunculan dengan mengunakan mobil bak terbuka menjajakan buah langsat, durian dan rambutan kepada para pengguna jalan yang melintas.

"Memang tiap tahun kami sengaja berjualan buah-buahan ketika masuk musim buah dari daerah, disamping harga dari pengumpul murah, kita juga bisa dapat untung yang lumayan untuk dijual kembali," kata Daeng Manye ditemui saat berjualan.

Pria asal Pallangga Kabupaten Gowa Sulawesi Selatan ini mengaku berjualan buah sudah menjadi profesinya ketika masuk musim buah. Bahkan buah-buah tersebut sengaja didatangkan dari Kabupaten Polewali Mandar (Polman) Sulawesi Barat serta Kota Palopo dan Kabupaten Luwu.

Salah satu pembeli juga karyawan Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Tamrin, mengatakan langsat, dan rambutan dijual Rp5 ribu/kg.  

"Sangat murah dan semua masih segar makanya saya beli banyak untuk dibagi-bagi pada kerabat dan keluarga," katanya.

Tidak hanya di jalan AP Pettarani, pedagang buah dadakan juga terlihat di Jalan Urip Sumoharjo berdekatan dengan pasar Terong kemudian Veteran Selatan, Veteran Utara dan beberapa lainnya terlihat pada sudut Kota Makassar.

Bahkan bukan hanya langsat dan rambutan terlihat di jalan Sungai Saddang dan menumpuk di beberapa tempat penampungan. Bahkan pedagang durian yang mengunakan sepeda pun tidak mau kalah menjajakan dagangannya dengan harga cukup murah sampai Rp15 ribu perdua buah.

"Durian tetap diambil dari Palopo kemudian dijual kembali di Makassar. Memang sekarang sudah musim buah, dan musim rezeki," ucap Daeng Aru salah satu pedagang durian sepeda ini sambil berlalu.  (T.KR-DF/S016)

Pewarta :
Editor : Daniel
Copyright © ANTARA 2025