Sidoarjo (ANTARA) - Bandar Udara Internasional Juanda layani dua penerbangan kedatangan internasional dari Brunei Darussalam, setelah terbitnya Surat Keputusan Ketua Satuan Tugas Penanganan COVID-19 Nomor 3 Tahun 2022 tentang Pintu Masuk (Entry Point), Tempat Karantina, dan Kewajiban RT-PCR Bagi Warga Negara Indonesia Pelaku Perjalanan Luar Negeri.

"Hari ini kami melayani kedatangan penerbangan internasional sebanyak dua flight dari Brunei Darussalam. Penerbangan yang pertama dilayani oleh Royal Brunei BI 796, tiba pukul 10.30 WIB dengan jumlah 102 penumpang. Sedangkan penerbangan kedua dari maskapai Garuda Indonesia GA 8230 dengan jumlah 109 penumpang tiba pukul 11.25 WIB," ujar General Manager Bandar Udara Internasional Juanda Sisyani Jaffar, Senin.

Ia mengatakan, pada hari ini total keseluruhan penumpang penerbangan kedatangan internasional yang dilayani sebanyak 211 penumpang.

"Dari jumlah tersebut mayoritas adalah Pekerja Migran Indonesia (PMI) ini," ujarnya.

Menurut Sisyani, hingga akhir Februari pihaknya telah melayani empat penerbangan kedatangan internasional.

"Penerbangan perdana pada tanggal 22 Januari 2022 sebanyak 129 pekerja migran Indonesia (PMI) dari Malaysia menggunakan maskapai Malaysia Airlines. Lalu penerbangan kedua pada tanggal 30 Januari sebanyak 149 PMI dari Brunei Darussalam dengan menggunakan maskapai Garuda Indonesia. Alhamdulillah, semua penerbangan kedatangan internasional hingga hari ini berjalan aman dan lancar," katanya.

Sisyani mengatakan, pemulangan pekerja PMI ini sebelumnya telah dikoordinasikan dengan unsur-unsur terkait yakni Kodam Brawijaya, Polda Jawa Timur, Pemerintah Provinsi Jawa Timur, Otoritas Bandara Wilayah III, Lanudal Juanda, Airnav, Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas I Surabaya dan Airlines terkait SOP pelaksanaan kedatangan para PMI tersebut.

"Sebelumnya kami telah intens berkoordinasi dengan instansi-instansi terkait persiapan yang dilakukan. Hal tersebut kami terus lakukan demi memastikan bersama bahwa prosedur kedatangan para PMI dilakukan secara ketat sesuai dengan protokol kesehatan untuk mencegah penyebaran COVID-19 terutama varian-varian baru," ujarnya.

Untuk penerbangan kedatangan internasional kali ini, pelayanan tetap dilakukan Terminal 2. Tahapan yang dilalui para penumpang tetap sama seperti pada kedatangan penerbangan internasional sebelumnya guna memastikan kondisi kesehatan serta pengaturan karantina untuk mencegah penyebaran COVID-19.

Menurut dia, hal yg berbeda adalah pada proses menunggu hasil RT-PCR yang dilakukan di lokasi karantina.

Sisyani menjelaskan untuk penerbangan internasional hari ini, seluruh penumpang tetap melakukan pengambilan sampel RT-PCR di Bandar Udara Internasional Juanda.

"Hasil koordinasi dengan pemangku kepentingan, bahwa semua penumpang akan tetap melakukan tes RT-PCR di terminal," ucapnya.

Namun, kata dia, apabila telah selesai semua tahapan termasuk tes RT-PCR, para penumpang akan langsung lokasi karantina sambil menunggu hasil RT-PCR keluar.

"Hal tersebut dilakukan karena adanya dua penerbangan internasional yang jaraknya berdekatan maka agar tidak terjadi penumpukan penumpang serta demi mematuhi protokol kesehatan, maka para penumpang tidak menunggu hasil di bandara melainkan di lokasi karantina," katanya.

Sisyani menambahkan bahwa pihaknya bersama pemangku kepentingan terkait senantiasa berkomitmen untuk menerapkan protokol kesehatan dan mendukung penegakan syarat perjalanan udara utamanya penerbangan internasional.

"Dalam melayani penerbangan internasional, kami bersama seluruh pemangku kepentingan secara bersama-sama cepat beradaptasi sehingga dapat selalu melakukan penyesuaian di tengah dinamisnya kondisi dan situasi pandemi COVID-19. Namun penyesuaian yang kami lakukan tentunya akan tetap berlandaskan dengan aturan protokol kesehatan yang berlaku,” ujarnya.

Pewarta : Indra Setiawan
Editor : Anwar Maga
Copyright © ANTARA 2024