Makassar (ANTARA) - Perusahaan jasa kemaritiman milik negara yakni PT Pelindo melakukan tiga langkah stratgeis menghadapi pandemi COVID-19 agar tetap eksis.
"Selama masa pandemi COVID-19, Pelindo telah melakukan beberapa strategi untuk tetap menjalankan bisnis Perseroan," kata Regional Head 4 Pelindo Dwi Rahmad Toto mengutip pernyataan Direktur Utama Pelindo Arif Suhartono di Makassar, Senin.
Ketiga strategi tersebut adalah pemberlakuan SOP dan protokol kesehatan, konektivitas sistem integrasi dan pelayanan operasi pelabuhan 24/7 atau 24 jam selama 7 hari.
Rahmad Toto mengatakan, pernyataan Dirut Pelindo tersebut telah disampaikan pada Komisi VI DPR RI melakukan kunjungan ke Makassar untuk mengetahui perkembangan dan strategis yang dilakukan Pelindo selama dan pasca pandemi COVID-19 serta menghadapi varian baru Omicron.
Sementara Ketua Komisi VI DPR RI Martin Manurung saat melakukan dengan tim Pelindo mengatakan, pihaknya juga ingin mengetahui lebih jauh terkait langkah strategis sektor maritim, karena menjadi tulang punggung ekonomi, khususnya di wilayah Indonesia Timur.
Baca juga: PUPR : Pembangunan tol akses MNP siap dukung perekonomian Sulsel
Baca juga: Subholding PT Pelindo bersinergi dukung layanan jasa kepelabuhanan
Menanggapi hal tersebut, Rahmad Toto mengatakan, pada paparan Dirut dikemukakan fokus layanan bisnis Pelindo yakni peti kemas, non peti kemas, logistik dan hinterland, serta marine dan equipment.
"Saat ini sedang menangani beberapa proyek besar, salah satunya Makassar New Port (MNP) yang merupakan salah satu Proyek Strategis Nasional atau PSN dan berlokasi di Makassar," katanya.
Setelah proyek MNP rampung, lanjut dia, lapangan penumpukan peti kemas yang eksisting saat ini akan dipindahkan ke Pelabuhan Baru Makassar yang juga akan terintegrasi dengan kawasan industri untuk mengefisiensikan arus logistik.
Ilustrasi suasana ekspose dan paparan strategi PT Pelindo menghadapi pandemi COVID-19 dan varian baru Omicron agar perusahaan milik negara ini tetap eksis. Antara/ HO- Pelindo Regional 4
"Selama masa pandemi COVID-19, Pelindo telah melakukan beberapa strategi untuk tetap menjalankan bisnis Perseroan," kata Regional Head 4 Pelindo Dwi Rahmad Toto mengutip pernyataan Direktur Utama Pelindo Arif Suhartono di Makassar, Senin.
Ketiga strategi tersebut adalah pemberlakuan SOP dan protokol kesehatan, konektivitas sistem integrasi dan pelayanan operasi pelabuhan 24/7 atau 24 jam selama 7 hari.
Rahmad Toto mengatakan, pernyataan Dirut Pelindo tersebut telah disampaikan pada Komisi VI DPR RI melakukan kunjungan ke Makassar untuk mengetahui perkembangan dan strategis yang dilakukan Pelindo selama dan pasca pandemi COVID-19 serta menghadapi varian baru Omicron.
Sementara Ketua Komisi VI DPR RI Martin Manurung saat melakukan dengan tim Pelindo mengatakan, pihaknya juga ingin mengetahui lebih jauh terkait langkah strategis sektor maritim, karena menjadi tulang punggung ekonomi, khususnya di wilayah Indonesia Timur.
Baca juga: PUPR : Pembangunan tol akses MNP siap dukung perekonomian Sulsel
Baca juga: Subholding PT Pelindo bersinergi dukung layanan jasa kepelabuhanan
Menanggapi hal tersebut, Rahmad Toto mengatakan, pada paparan Dirut dikemukakan fokus layanan bisnis Pelindo yakni peti kemas, non peti kemas, logistik dan hinterland, serta marine dan equipment.
"Saat ini sedang menangani beberapa proyek besar, salah satunya Makassar New Port (MNP) yang merupakan salah satu Proyek Strategis Nasional atau PSN dan berlokasi di Makassar," katanya.
Setelah proyek MNP rampung, lanjut dia, lapangan penumpukan peti kemas yang eksisting saat ini akan dipindahkan ke Pelabuhan Baru Makassar yang juga akan terintegrasi dengan kawasan industri untuk mengefisiensikan arus logistik.