Majene, Sulbar (ANTARA News) - Tingkat kelulusan Ujian Nasional (UN) SMP sederajat di Kabupaten Majene, Sulawesi Barat, meningkat 4,26 persen yakni dari 94,3 persen menjadi 98,56 persen dari total peserta sebanyak 2.895 siswa.
Kepala Bidang Pendidikan Dasar, Dinas Pendidikan Majene, Jamaluddin Lasinrang di Majene, Jumat, menyebutkan, kelulusan UN SMP tahun ini telah mencapai target yang ditetapkan sebelumnya, bahkan mengalami peningkatan sebab Disdik hanya menargetkan 96 persen.
"Jumlah siswa tidak lulus sebesar 1,44 persen atau sebanyak 28 siswa dari total peserta UN SMP se Majene sebanyak 2.895 siswa. Siswa tidak lulus paling banyak di SMP Negeri 1 Malunda, sebanyak tujuh orang dan di SMP Negeri 1 Majene sebanyak empat siswa," jelasnya menyebutkan.
Selain itu, masing-masing tiga siswa tidak lulus di SMP Negeri 6 Majene, SMP Terbuka 1 Majene, dan SMP Negeri 4 Majene, dua siswa di MTS DDI Malunda, dan masing-masing satu siswa tidak lulus di SMP Terbuka 3 Majene, SMP Negeri 2 Majene, SMP Negeri 5 Majene, SMP Islam Tande, SMP Terbuka 4 Majene, dan MTS DDI Baruga.
Jamaluddin mengaku belum mengetahui perbandingan kelulusan pada empat kabupaten lain di Sulbar sebab saat ini pihaknya baru mengumumkan hasil UN pada Sabtu, 2 Juni 2012. Namun dia menganggap hasil yang dicapai sudah melampaui target yang ditetapkan.
"Dengan hasil UN SMP tahun ini, kami berharap agar mampu dipertahankan pada tahun mendatang, bahkan yakin jika mendapat dukungan maksimal dari seluruh pihak terkait, utamanya orang tua siswa, Disdik Majene mampu mencapai terget kelulusan sebesar 99 persen," tandasnya.
Dikatakan, kelulusan tahun ini mengalami peningkatan drastis akibat perubahan sistem penilaian hasil UN. Tahun ini dilakukan akumulasi antara nilai sekolah, nilai ujian sekolah dan nilai ujian semester sehingga siswa tidak hanya terpatok pada nilai akhir UN semata.
Terkait proses pengumuman yang akan dilakukan Sabtu mendatang, Jamaludin meminta kepada seluruh kepala sekolah untuk bekerja sama mengantisipasi munculnya beberapa hal yang tidak diinginkan sebab tanpa bentuan pihak sekolah siswa bisa melakukan beberapa tindakan melanggar hukum, seperti arak-arakan dan memicu kemacetan.
"Sebaiknya siswa yang telah lulus melakukan beberapa tindakan positif sebagai luapan kebahagian. Banyak hal yang bisa dilakukan seperti melakukan bakti sosial, menyumbangkan baju sekolahnya kepada siswa kurang mampu serta berbagai tindakan positif lainnya," tukasnya. (T.KR-AHN/S016)
Kepala Bidang Pendidikan Dasar, Dinas Pendidikan Majene, Jamaluddin Lasinrang di Majene, Jumat, menyebutkan, kelulusan UN SMP tahun ini telah mencapai target yang ditetapkan sebelumnya, bahkan mengalami peningkatan sebab Disdik hanya menargetkan 96 persen.
"Jumlah siswa tidak lulus sebesar 1,44 persen atau sebanyak 28 siswa dari total peserta UN SMP se Majene sebanyak 2.895 siswa. Siswa tidak lulus paling banyak di SMP Negeri 1 Malunda, sebanyak tujuh orang dan di SMP Negeri 1 Majene sebanyak empat siswa," jelasnya menyebutkan.
Selain itu, masing-masing tiga siswa tidak lulus di SMP Negeri 6 Majene, SMP Terbuka 1 Majene, dan SMP Negeri 4 Majene, dua siswa di MTS DDI Malunda, dan masing-masing satu siswa tidak lulus di SMP Terbuka 3 Majene, SMP Negeri 2 Majene, SMP Negeri 5 Majene, SMP Islam Tande, SMP Terbuka 4 Majene, dan MTS DDI Baruga.
Jamaluddin mengaku belum mengetahui perbandingan kelulusan pada empat kabupaten lain di Sulbar sebab saat ini pihaknya baru mengumumkan hasil UN pada Sabtu, 2 Juni 2012. Namun dia menganggap hasil yang dicapai sudah melampaui target yang ditetapkan.
"Dengan hasil UN SMP tahun ini, kami berharap agar mampu dipertahankan pada tahun mendatang, bahkan yakin jika mendapat dukungan maksimal dari seluruh pihak terkait, utamanya orang tua siswa, Disdik Majene mampu mencapai terget kelulusan sebesar 99 persen," tandasnya.
Dikatakan, kelulusan tahun ini mengalami peningkatan drastis akibat perubahan sistem penilaian hasil UN. Tahun ini dilakukan akumulasi antara nilai sekolah, nilai ujian sekolah dan nilai ujian semester sehingga siswa tidak hanya terpatok pada nilai akhir UN semata.
Terkait proses pengumuman yang akan dilakukan Sabtu mendatang, Jamaludin meminta kepada seluruh kepala sekolah untuk bekerja sama mengantisipasi munculnya beberapa hal yang tidak diinginkan sebab tanpa bentuan pihak sekolah siswa bisa melakukan beberapa tindakan melanggar hukum, seperti arak-arakan dan memicu kemacetan.
"Sebaiknya siswa yang telah lulus melakukan beberapa tindakan positif sebagai luapan kebahagian. Banyak hal yang bisa dilakukan seperti melakukan bakti sosial, menyumbangkan baju sekolahnya kepada siswa kurang mampu serta berbagai tindakan positif lainnya," tukasnya. (T.KR-AHN/S016)