Makassar (ANTARA) - Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam (KSDA) Sulawesi Selatan memperingati Hari Lingkungan Hidup Sedunia dengan langkah nyata penyelamatan satwa dan alam melalui pelepasliaran satwa serta penanaman pohon di tiga kawasan konservasi.

"Pelepasliaran satwa dan penanam pohon ini dilakukan di Balai Besar KSDA Sulsel dan tiga kawasan konservasi," kata Kepala Balai Besar KSDA Sulawesi Selatan Jusman di Makassar, Senin.

Satwa yang dilepasliarkan itu sembilan ekor ular Sanca Kembang (Phyton reticulatus) dan satu ekor Tarsius (Tarsius sp.), sedangkan dalam kegiatan menanam pohon, Kepala Balai Besar KSDA Sulsel bersama jajarannya menanam pohon Gaharu (Aquilaria sinensis), Ketapang (Terminalia catappa), dan Kayu Putih (Melaleuca leucadendra) di halaman Kantor Balai Besar KSDA Sulsel.

"Memaknai Hari Lingkungan Hidup Sedunia, tidak hanya dengan perayaan peringatan, namun lebih terasa dengan melakukan kegiatan nyata yang bermanfaat bagi manusia dan alam, seperti melepasliarkan satwa dan menanam pohon," paparnya.

Setelah melaksanakan apel, pihaknya melakukan penanaman pohon di halaman kantor Balai Besar KSDA Sulsel.

Hal itu mengingat Hari Lingkungan Hidup Sedunia tidak harus diperingati dengan hal besar, namun cukup melakukan kegiatan kecil mulai dari lingkungan tempat tinggal atau kerja.

Khusus pelepasliaran satwa di tiga kawasan konservasi yang meliputi Kabupaten Luwu Timur dan Kota Palopo, terdiri atas satu ekor Tarsius (Tarsius sp.) di Cagar Alam Kalaena, delapan ekor Ular Sanca Kembang (Phyton reticulatus) di Cagar Alam Faruhumpenai, dan empat ekor Ular Sanca Kembang (Phyton reticulatus) di Taman Wisata Alam (TWA) Nanggala III, Kota Palopo.

Pewarta : Suriani Mappong
Editor : Redaktur Makassar
Copyright © ANTARA 2024