Makassar (ANTARA) - Sebanyak 393 Jamaah Calon Haji (JCH) Kloter I Embarkasi Makassar sebelum bertolak ke Arab Saudi menjalani ibadah haji diberikan biaya hidup (living cost) sebesar 1.500 riyal atau setara dengan Rp5,9 juta lebih.
Kepala Kanwil Kemenag Sulsel Khaeroni di Makassar, Jumat, mengatakan pelepasan secara resmi seluruh JCH Kloter 1 dilakukan oleh Sekda Sulsel Abdul Hayat Gani, namun sebelum pelepasan para JCH diberikan biaya hidup (living cost).
"Jadi penyerahannya dari Kepala Kanwil BRI ke Sekda Sulsel dan diteruskan ke jamaah calon haji. Uang itu sebagai biaya kebutuhan sehari-hari selama berada di tanah suci," ujarnya.
Khaeroni selaku Ketua Panitia Pelaksana Ibadah Haji (PPIH) Embarkasi Makassar mengatakan, sebanyak 7.234 JCH akan diberangkatkan melalui Embarkasi Makassar.
Rinciannya, sebanyak 7.119 merupakan para jamaah haji, 7 pembimbing KBIHU, 34 Petugas Haji Daerah dan 74 PPIHU dan untuk Kloter 1 diisi sebanyak 393 calon haji (JCH) yang berasal dari Kota Makassar sebanyak 209 orang, Kota Parepare 61 orang dan JCH Kabupaten Soppeng 119 orang.
Direktur Jenderal Penyelenggaraan Haji dan Umrah Hilman Latif mengatakan tidak mudah untuk tahun ini memberangkatkan haji. Bukan hanya masa pandemi tetapi berbagai hal yang baru yang harus dihadapi terutama untuk perbaikan layanan di tanah suci.
"Durasi persiapan pelaksanaan ibadah haji tahun ini sangat singkat. Biasanya kita kerjakan 6-7 bulan tetapi untuk tahun ini hanya 40 hari," terangnya.
Selain itu, biaya haji juga tidak sedikit. Biaya jamaah haji untuk Sulsel di atas Rp100 juta, tetapi jamaah hanya membayar Rp38 juta. Selebihnya ditanggung oleh pemerintah.
Dirjen PHU mengharapkan para jamaah bisa dapat menjaga nama baik bangsa dan negara terutama Sulawesi Selatan.*
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Jamaah haji dibekali biaya hidup sebelum bertolak ke Arab Saudi
Kepala Kanwil Kemenag Sulsel Khaeroni di Makassar, Jumat, mengatakan pelepasan secara resmi seluruh JCH Kloter 1 dilakukan oleh Sekda Sulsel Abdul Hayat Gani, namun sebelum pelepasan para JCH diberikan biaya hidup (living cost).
"Jadi penyerahannya dari Kepala Kanwil BRI ke Sekda Sulsel dan diteruskan ke jamaah calon haji. Uang itu sebagai biaya kebutuhan sehari-hari selama berada di tanah suci," ujarnya.
Khaeroni selaku Ketua Panitia Pelaksana Ibadah Haji (PPIH) Embarkasi Makassar mengatakan, sebanyak 7.234 JCH akan diberangkatkan melalui Embarkasi Makassar.
Rinciannya, sebanyak 7.119 merupakan para jamaah haji, 7 pembimbing KBIHU, 34 Petugas Haji Daerah dan 74 PPIHU dan untuk Kloter 1 diisi sebanyak 393 calon haji (JCH) yang berasal dari Kota Makassar sebanyak 209 orang, Kota Parepare 61 orang dan JCH Kabupaten Soppeng 119 orang.
Direktur Jenderal Penyelenggaraan Haji dan Umrah Hilman Latif mengatakan tidak mudah untuk tahun ini memberangkatkan haji. Bukan hanya masa pandemi tetapi berbagai hal yang baru yang harus dihadapi terutama untuk perbaikan layanan di tanah suci.
"Durasi persiapan pelaksanaan ibadah haji tahun ini sangat singkat. Biasanya kita kerjakan 6-7 bulan tetapi untuk tahun ini hanya 40 hari," terangnya.
Selain itu, biaya haji juga tidak sedikit. Biaya jamaah haji untuk Sulsel di atas Rp100 juta, tetapi jamaah hanya membayar Rp38 juta. Selebihnya ditanggung oleh pemerintah.
Dirjen PHU mengharapkan para jamaah bisa dapat menjaga nama baik bangsa dan negara terutama Sulawesi Selatan.*
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Jamaah haji dibekali biaya hidup sebelum bertolak ke Arab Saudi