Makassar (ANTARA) - PT PLN Unit Induk Pembangunan (UIP) Sulawesi mulai mengoperasikan tiga pembangkit listrik baru yang berlokasi di Wotu - Masamba, Kabupaten Luwu Utara, Provinsi Sulawesi Selatan.
"Untuk meningkatkan mutu pelayanan bagi pelanggan, PLN operasikan 3 infrastruktur ketenagalistrikan SUTT 150 kV Wotu - Masamba, Gi 150 kV Masamba (New), dan GITET 275/150 kV Wotu (Ekstension)," kata General Manager Sulawesi UIP, Defiar Anis di Makassar, Minggu.
Dia mengatakan PT PLN (Persero) terus meningkatkan kualitas pelayanan terhadap seluruh pelanggan, baik yang berada di kota besar maupun di wilayah yang jauh dari perkotaan.
Hal ini diwujudkan dengan pemberian tegangan pertama (energize) bagi tiga pembangunan infrastruktur ketenagalistrikan.
Pemberian tegangan pertama bagi Saluran Udara Tegangan Tinggi (SUTT) 150 kV yang menghubungkan Gardu Induk Tegangan Ekstra Tinggi (GITET) Wotu 275/150 kV Ekstension di Luwu Timur ke Gardu Induk (GI) 150 kV Masamba (New) berkapasitas 30 Mega Volt Ampere di Luwu Utara telah dilaksanakan pekan ini.
Menurut Anis, SUTT yang terbentang 110 Kilometer Sirkuit (KMS) dengan 169 Tower akan meningkatkan kualitas pelayanan bagi pelanggan dan menurunkan gangguan jaringan di Sulawesi Selatan khususnya Kabupaten Luwu Utara.
Oleh karena itu, lanjut dia, dengan beroperasinya tiga infrastruktur ketenagalistrikan tersebut akan meningkatkan kualitas layanan bagi pelanggan di Luwu Utara, yang sebelumnya listrik di Luwu Utara dan sekitarnya dipasok melalui Jaringan Tegangan Menengah (JTM) 20 kV dari GI Wotu dan GI Palopo dengan panjang penyulang terdekat hingga 63 kilometer hingga 133 Km.
Dia menjelaskan bahwa jauhnya jarak antara Gardu Induk dengan pusat beban akan mengakibatkan rendahnya tegangan pelayanan dan gangguan pasokan listrik jaringan 20 kV relatif tinggi.
Sebagai gambaran, sebelum adanya GI 150 kV tegangan di Masamba berkisar 16,5 kV saja, sedangkan sekarang diharapkan tegangan pelayanannya sudah memenuhi standar layanan PLN berkisar 20 kV.
Anis berharap dengan beroperasinya tiga infrastruktur ketenagalistrikan ini, masyarakat Masamba dapat menikmati kualitas layanan listrik yang jauh lebih baik dan yang terpenting adalah dapat meningkatkan geliat investasi dan perekonomian di Sulsel khususnya Kabupaten Luwu Utara pasca pandemi COVID-19.
Sementara itu, Manager Unit Pelaksana Proyek (UPP) Sulsel menyampaikan apresiasinya kepada seluruh stakeholders yang telah membantu dalam kelancaran pelaksanaan pekerjaan.
"Dukungan itu mulai dari pembebasan lahan, pembangunan pondasi, pendirian tower, penarikan jaringan, pembersihan dan penyerahan kompensasi lahan sampai dengan pengujian," ujarnya.
Suasana lokasi pembangkit listrik di Wotu - Masamba, Luwu Utara yang tengah dialiri listrik oleh PLN UIP Sulawesi. Antara/ HO-PLN UIP Sulawesi
"Untuk meningkatkan mutu pelayanan bagi pelanggan, PLN operasikan 3 infrastruktur ketenagalistrikan SUTT 150 kV Wotu - Masamba, Gi 150 kV Masamba (New), dan GITET 275/150 kV Wotu (Ekstension)," kata General Manager Sulawesi UIP, Defiar Anis di Makassar, Minggu.
Dia mengatakan PT PLN (Persero) terus meningkatkan kualitas pelayanan terhadap seluruh pelanggan, baik yang berada di kota besar maupun di wilayah yang jauh dari perkotaan.
Hal ini diwujudkan dengan pemberian tegangan pertama (energize) bagi tiga pembangunan infrastruktur ketenagalistrikan.
Pemberian tegangan pertama bagi Saluran Udara Tegangan Tinggi (SUTT) 150 kV yang menghubungkan Gardu Induk Tegangan Ekstra Tinggi (GITET) Wotu 275/150 kV Ekstension di Luwu Timur ke Gardu Induk (GI) 150 kV Masamba (New) berkapasitas 30 Mega Volt Ampere di Luwu Utara telah dilaksanakan pekan ini.
Menurut Anis, SUTT yang terbentang 110 Kilometer Sirkuit (KMS) dengan 169 Tower akan meningkatkan kualitas pelayanan bagi pelanggan dan menurunkan gangguan jaringan di Sulawesi Selatan khususnya Kabupaten Luwu Utara.
Oleh karena itu, lanjut dia, dengan beroperasinya tiga infrastruktur ketenagalistrikan tersebut akan meningkatkan kualitas layanan bagi pelanggan di Luwu Utara, yang sebelumnya listrik di Luwu Utara dan sekitarnya dipasok melalui Jaringan Tegangan Menengah (JTM) 20 kV dari GI Wotu dan GI Palopo dengan panjang penyulang terdekat hingga 63 kilometer hingga 133 Km.
Dia menjelaskan bahwa jauhnya jarak antara Gardu Induk dengan pusat beban akan mengakibatkan rendahnya tegangan pelayanan dan gangguan pasokan listrik jaringan 20 kV relatif tinggi.
Sebagai gambaran, sebelum adanya GI 150 kV tegangan di Masamba berkisar 16,5 kV saja, sedangkan sekarang diharapkan tegangan pelayanannya sudah memenuhi standar layanan PLN berkisar 20 kV.
Anis berharap dengan beroperasinya tiga infrastruktur ketenagalistrikan ini, masyarakat Masamba dapat menikmati kualitas layanan listrik yang jauh lebih baik dan yang terpenting adalah dapat meningkatkan geliat investasi dan perekonomian di Sulsel khususnya Kabupaten Luwu Utara pasca pandemi COVID-19.
Sementara itu, Manager Unit Pelaksana Proyek (UPP) Sulsel menyampaikan apresiasinya kepada seluruh stakeholders yang telah membantu dalam kelancaran pelaksanaan pekerjaan.
"Dukungan itu mulai dari pembebasan lahan, pembangunan pondasi, pendirian tower, penarikan jaringan, pembersihan dan penyerahan kompensasi lahan sampai dengan pengujian," ujarnya.