Makassar (ANTARA) - Komisi Penanggulangan HIV/AIDS (KPA) Sulawesi Selatan merilis jumlah pengidap HIV/AIDS di provinsi itu terdata sebanyak 26 ribu orang lebih, yang merupakan akumulasi kasus sejak 2005.

"Terbanyak di Kota Makassar yang mencapai 15 ribu orang. Paling banyak, mereka tertular akibat transmisi seksual," kata Koordinator Pengelola Program KPA Sulawesi Selatan (Sulsel) Andi Akbar Halim pada diskusi Forum Jurnalis Sulsel Peduli HIV/AIDS bersama Pokja Media KPAP Sulsel di Makassar, Jumat.

Ia mengemukakan bahwa pengidap HIV/AIDS paling banyak tertular dari transmisi seksual.

"Tiap tahun ada 600-700 kasus baru di Sulsel dan sudah masuk ke semua populasi," lanjut dia.

Menurut Andi Akbar, selama ini banyak yang beranggapan jika pengidap HIV/AIDS hanya kalangan tertentu. Padahal, di semua kalangan ada, termasuk anak-anak.

"Di Makassar saat ini tercatat 62 anak menjalani terapi akibat mengidap HIV/AIDS. Ini yang tercatat," ujarnya.

Ia juga mengatakan bahwa perlu upaya serius dari semua stakeholders terkait agar stigma terhadap pengidap HIV/AIDS bisa dihilangkan. Masyarakat harus diberikan pemahaman bahwa penularan HIV/AIDS tidak semudah penyakit menular lainnya.

Selain itu, perilaku positif di kalangan generasi muda harus terus dikampanyekan. Untuk mencegah penularan HIV/AIDS, maka ada tiga cara yang harus dilakukan. 

Pertama, laki-laki dan perempuan yang belum menikah tidak melakukan hubungan seks. Kedua, laki-laki dan perempuan yang sudah menikah, harus setia pada pasangannya. Ketiga, adalah penggunaan kondom.

"Khusus penggunaan kondom ini, kita mendapatkan tantangan yang luar biasa. Kita dianggap mendukung seks bebas, padahal tidak seperti itu. Kondom itu alat pencegahan. Supaya kalau ada perilaku beresiko, tidak dibawa masuk ke dalam rumah tangganya," jelasnya.

Pewarta : Nur Suhra Wardyah
Editor : Anwar Maga
Copyright © ANTARA 2024