Makassar (ANTARA) - Disbudpar Sulawesi Selatan mempercepat usulan agenda pariwisata 2023 ke Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) melalui Kharisma Event Nusantara (KEN) yang telah resmi diluncurkan.
Sekretaris Dinas Pariwisata dan Kebudayaan (Disbudpar) Provinsi Sulawesi Selatan Devo Khaddafi di Makassar, Kamis, mengatakan pengusulan agenda pariwisata 2023 diharapkan sudah bisa diajukan paling lambat akhir bulan ini.
"Biasanya memang kita usulkan setiap awal tahun, namun kali ini sengaja dipercepat agar lebih cepat terkoneksi," ujarnya.
Ia menjelaskan bahwa pengajuan usulan agenda pariwisata 2023 dilakukan lebih awal untuk lebih memaksimalkan agenda ke depan. Jika bisa mendapatkan kepastian tentang agenda yang disetujui, maka bisa memiliki waktu lebih lama untuk lebih mematangkan.
"Jadi salah satu upaya kita menarik wisatawan yang lebih banyak pada tahun depan yakni mempersiapkan konsep pariwisata yang lebih matang dan berbeda," ujarnya.
Untuk tahun ini, kata Ketua PBSI Sulawesi Selatan ini, kemungkinan akan kembali mengusulkan minimal 10 agenda wisata ke PEN.
Disbudpar Sulsel pun masih terus fokus menggodok rencana agenda pariwisata 2023.
Adapun pengusulan tahun sebelumnya juga ada 10 item dan disetujui sebanyak lima agenda wisata yang pada akhirnya sukses menarik perhatian wisatawan
Lima agenda yang masuk Kharisma Event Nusantara 2022 itu masing-masing Festival Pinisi dari Bulukumba, Festival Takabonerate dari Kepulauan Selayar, F8 dari Makassar, Festival Budaya to Berru dari Barru, dan Festival Salo Karajae dari Parepare.
Bahkan F8 dicatatkan sebagai salah satu event bergengsi di jajaran Top Ten atau 10 event utama. Sementara itu, Sulsel yang mengusulkan enam event, satu diantaranya yakni Lovely December dari Tana Toraja harus bersabar menanti KEN tahun berikutnya.
Sekretaris Dinas Pariwisata dan Kebudayaan (Disbudpar) Provinsi Sulawesi Selatan Devo Khaddafi di Makassar, Kamis, mengatakan pengusulan agenda pariwisata 2023 diharapkan sudah bisa diajukan paling lambat akhir bulan ini.
"Biasanya memang kita usulkan setiap awal tahun, namun kali ini sengaja dipercepat agar lebih cepat terkoneksi," ujarnya.
Ia menjelaskan bahwa pengajuan usulan agenda pariwisata 2023 dilakukan lebih awal untuk lebih memaksimalkan agenda ke depan. Jika bisa mendapatkan kepastian tentang agenda yang disetujui, maka bisa memiliki waktu lebih lama untuk lebih mematangkan.
"Jadi salah satu upaya kita menarik wisatawan yang lebih banyak pada tahun depan yakni mempersiapkan konsep pariwisata yang lebih matang dan berbeda," ujarnya.
Untuk tahun ini, kata Ketua PBSI Sulawesi Selatan ini, kemungkinan akan kembali mengusulkan minimal 10 agenda wisata ke PEN.
Disbudpar Sulsel pun masih terus fokus menggodok rencana agenda pariwisata 2023.
Adapun pengusulan tahun sebelumnya juga ada 10 item dan disetujui sebanyak lima agenda wisata yang pada akhirnya sukses menarik perhatian wisatawan
Lima agenda yang masuk Kharisma Event Nusantara 2022 itu masing-masing Festival Pinisi dari Bulukumba, Festival Takabonerate dari Kepulauan Selayar, F8 dari Makassar, Festival Budaya to Berru dari Barru, dan Festival Salo Karajae dari Parepare.
Bahkan F8 dicatatkan sebagai salah satu event bergengsi di jajaran Top Ten atau 10 event utama. Sementara itu, Sulsel yang mengusulkan enam event, satu diantaranya yakni Lovely December dari Tana Toraja harus bersabar menanti KEN tahun berikutnya.