Makassar (ANTARA) - Bupati Sinjai, Sulawesi Selatan, Andi Seto Asapa (ASA) menaruh perhatian besar dan terus berusaha memperjuangkan nasib tenaga sukarela kesehatan atau non Aparatur Sipil Negara (ASN) di Kabupaten Sinjai menjadi pegawai PPPK di tahun 2023.

Bupati ASA dalam keterangan resminya di Makassar, Ahad, mengatakan hasil pertemuan dengan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (Menpan RB) Republik Indonesia, Azwar Anas di Jakarta pada September 2022 memberikan sinyal positif untuk perekrutan PPPK.

Dia berharap nakes segera mempersiapkan diri karena ia menargetkan kuota PPPK khusus tenaga kesehatan sekitar 800 formasi lebih, sama dengan kuota PPPK tenaga pendidik atau guru di formasi tahun 2021.

“Hasil pertemuan kami di Jakarta beberapa waktu lalu berbuah manis, Insya Allah tahun depan kita upayakan formasi kesehatan dibuka di Sinjai. Kalau kemarin Tenaga pendidik 800 orang, berarti tahun depan tenaga kesehatan sekitar itu juga kuotanya,” ujarnya.

Alumni Monash Australia University, ini menambahkan syarat agar bisa mengikuti seleksi Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK) adalah terdaftar pada pendataan tenaga Non ASN minimal tiga tahun mengabdi.

Beruntung tenaga sukarela kesehatan di Sinjai dapat mengikuti pendataan oleh Badan Kepegawaian Nasional (BKN) tahun ini. Mereka terselamatkan dengan adanya insentif kesehatan yang dikucurkan Bupati ASA melalui APBD setiap tahunnya.

“Kalau kita hitung teman-teman sudah 4 tahun terima insentif, sedangkan syaratnya minimal mengabdi 3 tahun untuk PPPK. Insya Allah kita akan bantu teman-teman di PPPK formasi tahun 2023 semaksimal mungkin,” ujarnya.

Program home care dan home visit yang digagas Bupati ASA menyelamatkan ribuan tenaga sukarela kesehatan untuk ikut dalam pendataan Non ASN oleh BKN. Mereka terselamatkan atas program home care dan home visit yang dilaksanakan sejak tahun 2019 lalu.*


Pewarta : Abdul Kadir
Editor : Redaktur Makassar
Copyright © ANTARA 2024