Mamasa (ANTARA) - Penjabat Gubernur Sulawesi Barat (Sulbar) Akmal Malik akan berupaya memenuhi kebutuhan pelayanan dasar Unit Pemukiman Transmigrasi (UPT) Rano Kecamatan Mehalaan Kabupaten Mamasa.
"Saya tidak janji, tapi saya akan berupaya memenuhi kebutuhan warga UPT Rano seperti sarana jalan, mushallah dan perpustakaan," kata penjabat Gubernur Sulbar, Akmal Malik, di Mamasa, Sabtu.
Ia mengatakan karena pemanfaatan anggaran APBD Sulbar harus sesuai dengan ketentuan yang berlaku, maka warga transmigran diminta membuat proposal agar pemerintah dapat memenuhi kebutuhan dasarnya tersebut.
"Silahkan buat proposal dan pemerintah akan membantu, karena pemerintah menginginkan UPT Rano dapat berkembang dan kesejahteraan masyarakat dapat meningkat," katanya.
Dalam kunjungannya ke UPT Rano, Gubernur Sulbar, memberikan bantuan sembako berupa beras dan bantuan sarana olahraga bagi warga transmigrasi.
Menurut dia, UPT Rano akan disiapkan pemerintah Sulbar untuk menjadi wilayah pengembangan kopi karena di wilayah tersebut sangat potensial membangun perkebunan kopi.
"UPT Rano akan disiapkan mengembangkan tanaman kopi dan holtikultura yang diharapkan selain meningkatkan ekonomi masyarakat juga dapat mendukung pembangunan ekonomi daerah," katanya.
Sebanyak 45 warga transmigran mendiami UPT Rano, Kecamatan Mehalaan berasal dari Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT), Jawa Tengah, dan Provinsi Lampung..
Menurut dia, transmigran tersebut mendapatkan fasilitas pembangkit tenaga listrik surya untuk setiap pemukiman, saran transportasi serta lahan pekarangan serta lahan pertanian seluas dua hektare untuk setiap kepala keluarga transmigrasi.
"Warga transmigran tersebut diharapkan betah dan mampu mendorong perbaikan hidupnya dan pemerintah akan selalu mendampingi, hingga program ini berhasil," kata Gubernur.
Penjabat Gubernur Sulbar Akmal Malik mengunjugi dan memberikan bantuan warga transmigrasi UPT Rano Kecamatan Mehalaan Kabupaten Mamasa, Sabtu (12/11/2022) ANTARA Foto/ M Faisal Hanapi
"Saya tidak janji, tapi saya akan berupaya memenuhi kebutuhan warga UPT Rano seperti sarana jalan, mushallah dan perpustakaan," kata penjabat Gubernur Sulbar, Akmal Malik, di Mamasa, Sabtu.
Ia mengatakan karena pemanfaatan anggaran APBD Sulbar harus sesuai dengan ketentuan yang berlaku, maka warga transmigran diminta membuat proposal agar pemerintah dapat memenuhi kebutuhan dasarnya tersebut.
"Silahkan buat proposal dan pemerintah akan membantu, karena pemerintah menginginkan UPT Rano dapat berkembang dan kesejahteraan masyarakat dapat meningkat," katanya.
Dalam kunjungannya ke UPT Rano, Gubernur Sulbar, memberikan bantuan sembako berupa beras dan bantuan sarana olahraga bagi warga transmigrasi.
Menurut dia, UPT Rano akan disiapkan pemerintah Sulbar untuk menjadi wilayah pengembangan kopi karena di wilayah tersebut sangat potensial membangun perkebunan kopi.
"UPT Rano akan disiapkan mengembangkan tanaman kopi dan holtikultura yang diharapkan selain meningkatkan ekonomi masyarakat juga dapat mendukung pembangunan ekonomi daerah," katanya.
Sebanyak 45 warga transmigran mendiami UPT Rano, Kecamatan Mehalaan berasal dari Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT), Jawa Tengah, dan Provinsi Lampung..
Menurut dia, transmigran tersebut mendapatkan fasilitas pembangkit tenaga listrik surya untuk setiap pemukiman, saran transportasi serta lahan pekarangan serta lahan pertanian seluas dua hektare untuk setiap kepala keluarga transmigrasi.
"Warga transmigran tersebut diharapkan betah dan mampu mendorong perbaikan hidupnya dan pemerintah akan selalu mendampingi, hingga program ini berhasil," kata Gubernur.