Makassar (ANTARA News) - Memperingati Hari Dharma Samudera Danlantamal VI TNI AL melakukan upacara dirangkaikan pelarungan karangan bunga di Dermaga Layang Mako Lantamal VI, Makassar, Sulawesi Selatan, Selasa.

Pada kesempatan itu, Kepala Staf Angkatan Laut Laksamana Madya TNI Marsetio MM memandatkan Komandan Lantamal VI Brigjen TNI Marinir Suwandi Thahir sebagai Irup dalam upacara tersebut.

Dia mengatakan, sebagai generasi penerus, prajurit seharusnya tidak boleh ragu apalagi melupakan semangat patriotisme, keikhlasan dan pengorbanan terhadap jasa para pahlawan laut yang gugur di lautan.

Dikatakan dia, melalui peringatan ini diharapkan rasa hormat dan penghargaan kita semua atas jasa serta pengorbanan para pahlawan samudera dapat terus terpelihara.

"Momen peringatan ini hendaknya digunakan untuk membangkitkan tekad dan semangat kita agar tetap tegar dan pantang menyerah dalam menghadapi berbagai tantangan tugas ke depan," kata Suwandi.

Ia menyebutkan, upacara peringatan hari Dharma Samudera dilaksanakan secara rutin oleh TNI AL setiap tahun.

Hal itu dimaksudkan untuk mengenang dan memperingati para pahlawan laut yang gugur dalam pertempuran-pertempuran di laut Aru pada 15 Januari 1962.

Dalam pertempuran itu, kata dia, tiga kapal cepat torpedo TNI AL yakni Macan Tutul, RI Macan Kumbang dan RI Harimau dengan kapal belanda jenis destroyer bertempur di medan perang.

"Pada pertempuran itu Komodor Yos Sudarso gugur bersamaan dengan tenggelam RI Macan Tutul," tuturnya bercerita.

Selain itu, pertempuran di Selat Bali antara tiga rombongan ekspedisi dipimpin Kapten Markadi melawan dua kapal Belanda. Dalam pertempuran tersebut dua anggota ekspedisi Sawali dan Slamet Gugur di medan perang.

Pada masa itu, TNI AL telah terlibat dalam berbagai operasi saat masih bernama ALRI seperti di Pulau Nyamukan 22 Oktober 1945 untuk mematahkan serangan tentara Jepang yang berada di pulau tersebut.

Pertempuran Laut Cirebon, Lanjut dia, TNI AL juga terlibat dan terjadi pada 5 Januari 1947, kemudian dekat Pulau Panikian 17 Februari 1957, termasuk pertempuran RI Hang Tuah 28 April 1958 di perairan Balikpapan.

"Setiap 15 Januari ditetapkan sebagai Hari Dharma Samudera diambil dari peristiwa pertempuran Laut Aru 1962 yang merupakan puncak dari perjuangan dan patriotisme putra-putra bahari yang gugur termasuk Pahlawan Komodor Yos Soedarso," paparnya dalam upacara itu.

Personel upacara berjumlah satu pleton Perwira Pertama, Kowal, Bintara Tamtama. Yonmarhalan VI, PNS serta satu pleton dari unsur TNI dan Polri.

Hadir dalam upacara peringatan Hari Dharma Samudera itu yakni, Wadan Lantamal VI Kolonel Laut Jan RH Simamora, kemudian Asisten Danlantamal VI, para Kasatker/Kadis Lantamal VI dan Muspida Sulsel.

Rencananya, pelarungan karangan bunga akan dilakukan mengunakan kapal KRI, namun karena cuaca buruk sehingga pelarungan bunga hanya dilakukan di Dermaga Layang Mako Lantamal VI. (T.KR-DF/Y008)

Pewarta :
Editor : Daniel
Copyright © ANTARA 2025