Mamuju (ANTARA) - Badan Pangan Nasional (BPN) mengapresiasi upaya Pemerintah Provinsi Sulawesi Barat dalam mempersiapkan daerah itu mengatasi ancaman krisis pangan serta aktif memperhatikan stabilitas harga pangan.
"Sekretaris Utama BPN Sarwo Edhy memberikan apresiasi terhadap upaya Pemprov Sulbar dalam mengatasi ancaman krisis pangan," kata Kepala Dinas Ketahanan Pangan Sulbar Waris Bestari, melalui rilis yang diterima Antara di Mamuju, Sabtu.
Waris mengatakan hal itu disampaikan Sarwo Edhy saat Penjabat Gubernur Sulbar melakukan kunjungan ke Kantor BPN di Jakarta, pada Jumat (2/12).
"Pertemuan itu membahas masalah pangan di Indonesia, termasuk ancaman krisis pangan," ujarnya.
Melalui pertemuan itu kata Waris Bestari, BPN akan mengupayakan adanya cold storage atau gudang penyimpanan pangan serta mobil laboratorium pengujian mutu dan keamanan pangan.
"BPN menjanjikan kepada Penjabat Gubernur cold storage dan mobil laboratorium uji pangan," ucapnya.
Dukungan itu juga, lanjutnya, untuk mempersiapkan Sulbar sebagai salah satu daerah penyangga Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara di Kalimantan.
Apalagi, dengan potensi pangan di Sulbar yang dinilai mampu menjadi penyuplai pangan ke daerah lain yang kekurangan.
"Sehingga, Sulbar menjadi daerah yang turut berperan menjaga stabilitas harga pangan di Indonesia," kata Waris.
Ia juga menyampaikan bahwa salah satu komoditas pangan yang surplus di Sulbar adalah beras dan sudah beberapa kali menjadi penyuplai ke provinsi lain.
Komoditas tersebut lanjut Waris Bestari yang nantinya siap disuplai ke daerah lain yang kekurangan beras.
"Jadi BPN akan mendistribusikan pangan dari daerah yang surplus ke daerah yang kekurangan. Ongkos biaya angkut untuk mendistribusikan itu dibantu Badan Pangan Nasional," terang Waris Bestari.
Pada pertemuan itu juga tambahnya, Penjabat Gubernur Sulbar bersama Sekretaris Umum BPN mengagendakan pertemuan nasional yang akan di pusatkan di Sulbar yang dirangkaikan dengan panen cabai di tiga kabupaten, Majene, Polewali Mandar dan Mamuju.
"Rencananya tahun depan, ada 300 hektare cabai di tiga kabupaten yang akan dilakukan panen raya," ujarnya.
"Sekretaris Utama BPN Sarwo Edhy memberikan apresiasi terhadap upaya Pemprov Sulbar dalam mengatasi ancaman krisis pangan," kata Kepala Dinas Ketahanan Pangan Sulbar Waris Bestari, melalui rilis yang diterima Antara di Mamuju, Sabtu.
Waris mengatakan hal itu disampaikan Sarwo Edhy saat Penjabat Gubernur Sulbar melakukan kunjungan ke Kantor BPN di Jakarta, pada Jumat (2/12).
"Pertemuan itu membahas masalah pangan di Indonesia, termasuk ancaman krisis pangan," ujarnya.
Melalui pertemuan itu kata Waris Bestari, BPN akan mengupayakan adanya cold storage atau gudang penyimpanan pangan serta mobil laboratorium pengujian mutu dan keamanan pangan.
"BPN menjanjikan kepada Penjabat Gubernur cold storage dan mobil laboratorium uji pangan," ucapnya.
Dukungan itu juga, lanjutnya, untuk mempersiapkan Sulbar sebagai salah satu daerah penyangga Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara di Kalimantan.
Apalagi, dengan potensi pangan di Sulbar yang dinilai mampu menjadi penyuplai pangan ke daerah lain yang kekurangan.
"Sehingga, Sulbar menjadi daerah yang turut berperan menjaga stabilitas harga pangan di Indonesia," kata Waris.
Ia juga menyampaikan bahwa salah satu komoditas pangan yang surplus di Sulbar adalah beras dan sudah beberapa kali menjadi penyuplai ke provinsi lain.
Komoditas tersebut lanjut Waris Bestari yang nantinya siap disuplai ke daerah lain yang kekurangan beras.
"Jadi BPN akan mendistribusikan pangan dari daerah yang surplus ke daerah yang kekurangan. Ongkos biaya angkut untuk mendistribusikan itu dibantu Badan Pangan Nasional," terang Waris Bestari.
Pada pertemuan itu juga tambahnya, Penjabat Gubernur Sulbar bersama Sekretaris Umum BPN mengagendakan pertemuan nasional yang akan di pusatkan di Sulbar yang dirangkaikan dengan panen cabai di tiga kabupaten, Majene, Polewali Mandar dan Mamuju.
"Rencananya tahun depan, ada 300 hektare cabai di tiga kabupaten yang akan dilakukan panen raya," ujarnya.