Mamuju (ANTARA) - Pemerintah Provinsi Sulawesi Barat (Pemprov Sulbar) menggandeng Pangkalan TNI Angkatan Laut (Lanal) Mamuju untuk mengelola sejumlah kawasan pesisir, salah satunya Balai Benih Ikan Pantai (BBIP) Poniang.
"Saya sengaja mengajak Danlanal Mamuju untuk melihat potensi pesisir di Majene. Ini kesempatan kembali menata ulang potensi pesisir kita," kata Penjabat Gubernur Sulbar Akmal Malik, saat meninjau BBIP Poniang di Kabupaten Majene, Rabu
Penjabat Gubernur menyampaikan, harus ada langkah kongkret untuk membuat tambak di Sulbar tumbuh.
"Kita butuh mitra dan kita menggandeng Lanal Mamuju melalui program Kampung Bahari," ujar Akmal Malik.
Salah satu kendala di BBIP Poniang menurut Akmal Malik adalah, tidak adanya pendampingan bagaimana masyarakat bisa berbudidaya ikan dengan baik.
"Hal itu membuat sejumlah tambak jenuh dan mengakibatkan turunnya produktivitas," ujar Akmal Malik.
Ia mengaku, pertama kali mengunjungi BBIP Poniang pada 15 Januari 2023 dan melihat pengelolaannya yang tidak produktif, sebab menghabiskan anggaran Rp2,3 miliar per tahun, termasuk operasional dan belanja pegawai.
Aset senilai miliaran rupiah itu menurutnya, tidak sebanding beban belanja yang dihabiskan dan hanya menghasilkan Rp30 juta per tahun.
"Tetapi, saya lihat sekarang sudah ada perubahan," ujar Akmal Malik.
Ke depan Akmal Malik berharap aset yang beroperasi sejak 2015 itu dapat lebih dikembangkan dan menghasilkan PAD.
Sementara, Komandan Pangkalan TNI Angkatan Laut (Danlanal) Mamuju Letkol Laut (P) M Reza Achwandi menyampaikan komitmennya membangun industri di daerah pesisir.
Lanal Mamuju lanjutnya, terus melakukan pembinaan desa pesisir, sebagai upaya menekan inflasi dan pertumbuhan ekonomi daerah.
Terkait BBIP, Reza Achwandi menyatakan siap berkolaborasi dalam mendukung program pemerintah tersebut.
"Ini (BBIP Poniang) cukup bagus dan tinggal menata. Semoga ke depan kita bisa bekerjasama dan mengembangkan ini," kata Reza Achwandi.