Mamuju (ANTARA) - Pemerintah Provinsi Sulawesi Barat meminta Dinas Pendidikan, baik provinsi maupun kabupaten dapat memetakan guru yang ada di perkotaan dengan di perdesaan.
"Saya minta Dinas Pendidikan dapat mengelola pendidikan lebih baik lagi. Salah satunya, dengan memetakan guru di perkotaan dan perdesaan," kata Penjabat Gubernur Sulbar Akmal Malik pada peringatan Hari Pendidikan Nasional (Hardiknas) tingkat Provinsi Sulbar, di Mamuju, Selasa.
Peringatan Hari Pendidikan Nasional tingkat Provinsi yang dilaksanakan di lapangan upacara Rumah Jabatan Gubernur Sulbar itu, juga dirangkai Peringatan Hari Otonomi Daerah XXVII.
"Ini persoalan membangun bangsa. Kalau tidak berani tugas di daerah pedalaman, jangan jadi guru, jangan jadi pegawai. Banyak daerah pedalaman membutuhkan guru berkualitas," kata Akmal Malik.
Peringatan Hardiknas tahun ini, menurut Akmal Malik, menjadi momen merefleksikan perjalanan program merdeka belajar berapa tahun terakhir, dan merancang keberlanjutan merdeka belajar ke depan.
"Titik perjalanan harus kita lanjutkan. Titik perjuangan mesti kita teruskan agar semua anak bangsa merasakan kemerdekaan yang sebenar-benarnya dalam belajar dan bercita cita," kata Akmal Malik.
Ia juga menyampaikan agar "stakeholder" atau para pemangku kepentingan di setiap daerah dapat melakukan penyesuaian dalam mengelola pendidikan.
"Setiap sekolah, setiap daerah tidak akan sama persoalannya, kondisinya dan kekuatannya. Sehingga, diberikan ruang kepada 'stakeholder' di titik tersebut untuk melakukan penyesuaian sesuai dengan kapasitas mereka, sumber daya yang mereka miliki sesuai dengan tujuan yang mereka akan capai," katanya.
Penjabat Gubernur menyampaikan bahwa persoalan yang dihadapi Sulbar saat ini masih tingginya angka putus sekolah, yakni masuk lima besar secara nasional.
"Sehingga, saya kembali menekankan agar ke depan Dinas Pendidikan dapat mengelola pendidikan lebih baik lagi," ujar Akmal Malik.