Jakarta (ANTARA) - Satuan Tugas (Satgas) COVID-19 melaporkan jumlah warga Indonesia yang telah menerima dosis ketiga atau penguat mencapai 67,06 juta jiwa hingga Minggu, pukul 12.00 WIB.
Data Satgas COVID-19 yang diterima di Jakarta, Minggu, mencatat jumlah penduduk yang telah mendapat suntikan tiga dosis vaksin COVID-19 bertambah 126.018 orang sehingga mencapai total 67.064.567 orang.
Dengan demikian maka tercatat suntikan dosis penguat vaksin COVID-19 sudah diberikan kepada 28,57 persen dari total warga yang menjadi sasaran vaksinasi COVID-19, sebanyak 234.666.020 orang.
Sementara itu, penduduk yang mendapatkan dua dosis vaksin COVID-19 bertambah 32.364 orang menjadi 174.292.461 orang, yang meliputi 74,27 persen dari total sasaran.
Sedangkan penerima dosis pertama bertambah 22.632 orang, sehingga jumlah keseluruhan mencapai 203.730.045 orang atau sudah diberikan pada 86,81 persen dari total sasaran.
Untuk vaksinasi keempat, yang saat ini menargetkan tenaga kesehatan dan kelompok lanjut usia terjadi penambahan 34.943 orang. Total 920.638 orang sudah menjalani vaksinasi keempat.
Pakar Keamanan dan Ketahanan Kesehatan dari Universitas Griffith Australia, Dicky Budiman menyatakan bahwa pemerintah harus segera mempercepat pemberian booster pertama dan kedua karena kasus kematian menjadi semakin proporsional.
"Tapi kalau kasus keparahan atau kematian menjadi proporsional. Artinya, risikonya bergeser pada kelompok yang rawan, yang belum booster, yang efektivitas vaksinnya sudah menurun lebih dari enam bulan itulah yang akan berisiko atau mengalami kematian," kata Dicky.
Berita ini juga telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Penerima dosis ketiga vaksin COVID-19 capai 67,06 juta penduduk RI
Data Satgas COVID-19 yang diterima di Jakarta, Minggu, mencatat jumlah penduduk yang telah mendapat suntikan tiga dosis vaksin COVID-19 bertambah 126.018 orang sehingga mencapai total 67.064.567 orang.
Dengan demikian maka tercatat suntikan dosis penguat vaksin COVID-19 sudah diberikan kepada 28,57 persen dari total warga yang menjadi sasaran vaksinasi COVID-19, sebanyak 234.666.020 orang.
Sementara itu, penduduk yang mendapatkan dua dosis vaksin COVID-19 bertambah 32.364 orang menjadi 174.292.461 orang, yang meliputi 74,27 persen dari total sasaran.
Sedangkan penerima dosis pertama bertambah 22.632 orang, sehingga jumlah keseluruhan mencapai 203.730.045 orang atau sudah diberikan pada 86,81 persen dari total sasaran.
Untuk vaksinasi keempat, yang saat ini menargetkan tenaga kesehatan dan kelompok lanjut usia terjadi penambahan 34.943 orang. Total 920.638 orang sudah menjalani vaksinasi keempat.
Pakar Keamanan dan Ketahanan Kesehatan dari Universitas Griffith Australia, Dicky Budiman menyatakan bahwa pemerintah harus segera mempercepat pemberian booster pertama dan kedua karena kasus kematian menjadi semakin proporsional.
"Tapi kalau kasus keparahan atau kematian menjadi proporsional. Artinya, risikonya bergeser pada kelompok yang rawan, yang belum booster, yang efektivitas vaksinnya sudah menurun lebih dari enam bulan itulah yang akan berisiko atau mengalami kematian," kata Dicky.
Berita ini juga telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Penerima dosis ketiga vaksin COVID-19 capai 67,06 juta penduduk RI