Jakarta (ANTARA) - Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) kembali meresmikan Wadah Akur Rukun Usaha Nurani Gelorakan (Warung) Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) dalam rangka melawan radikalisme, terorisme dan intoleransi di Tanah Air.
"Dalam program Warung ini kita juga membuat dialog kebangsaan," kata Kepala BNPT Komisaris Jenderal (Komjen) Polisi Boy Rafli Amar usai meresmikan Warung NKRI di Jakarta, Jumat.
Peresmian Warung NKRI yang berlokasi di salah satu pusat kuliner di daerah Cipayung Jakarta Timur tersebut merupakan yang Ke-20. Sebelumnya, BNPT telah meresmikan Warung NKRI di beberapa provinsi di Indonesia.
Komjen Boy mengatakan narasi kebangsaan harus terus disebarluaskan kepada masyarakat terutama dalam menghadapi virus radikalisasi, intoleransi dan terorisme.
"Alhamdulillah kita masih bisa mengatasi walaupun virus ini yang bersifat global," ujar mantan Kapolda Papua tersebut.
Boy menyebutkan lebih dari 120 negara termasuk Indonesia yang juga terpapar virus intoleransi, radikalisme dan terorisme. Melalui Warung NKRI, BNPT berharap virus tersebut tidak mengganggu keselamatan, keamanan dan kedamaian masyarakat.
Sebab, hingga kini sudah banyak yang menjadi korban akibat terpapar virus intoleransi, radikalisme dan terorisme tersebut. Sebagai contoh, anak muda yang terlibat bom bunuh diri, membuat atau merakit bom panci dan lain sebagainya dan membunuh anak bangsa lainnya.
"Ini akibat virus intoleransi radikalisme terorisme," jelas Kepala BNPT bergelar adat Datuak Rangkayo Basa tersebut.
Salah satu upaya yang terus dilakukan BNPT ialah mengupayakan lima vaksin dalam melawan atau menangkal virus intoleransi, radikalisme dan terorisme tersebut.
Kelima vaksin tersebut yakni transformasi wawasan kebangsaan yang dikhususkan kepada empat pilar kebangsaan yaitu Undang-Undang Dasar 1945, Pancasila, Bineka Tunggal Ika dan Negara Kesatuan Republik Indonesia.
Vaksin berikutnya ialah penguatan nilai-nilai ideologi pancasila, moderasi beragama, penguatan budaya Nusantara dan terakhir transformasi pembangunan kesejahteraan di semua lini masyarakat.
"Siapa yang membangun kesejahteraan itu? Pemerintah dan masyarakat," ujar dia.
Hal itu diwujudkan pemerintah dan masyarakat anggaran pendapatan belanja negara (APBN), anggaran pendapatan belanja daerah (APBD) hingga dana yang berasal dari pelaku usaha.
"Jadi BNPT menerapkan strategi pentahelix atau banyak pihak yang melibatkan akademisi, masyarakat, dunia usaha hingga media massa," ujar dia.
Berita ini juga telah tayang di Antaranews.com dengan judul: BNPT resmikan Warung NKRI lawan intoleransi di Tanah Air
"Dalam program Warung ini kita juga membuat dialog kebangsaan," kata Kepala BNPT Komisaris Jenderal (Komjen) Polisi Boy Rafli Amar usai meresmikan Warung NKRI di Jakarta, Jumat.
Peresmian Warung NKRI yang berlokasi di salah satu pusat kuliner di daerah Cipayung Jakarta Timur tersebut merupakan yang Ke-20. Sebelumnya, BNPT telah meresmikan Warung NKRI di beberapa provinsi di Indonesia.
Komjen Boy mengatakan narasi kebangsaan harus terus disebarluaskan kepada masyarakat terutama dalam menghadapi virus radikalisasi, intoleransi dan terorisme.
"Alhamdulillah kita masih bisa mengatasi walaupun virus ini yang bersifat global," ujar mantan Kapolda Papua tersebut.
Boy menyebutkan lebih dari 120 negara termasuk Indonesia yang juga terpapar virus intoleransi, radikalisme dan terorisme. Melalui Warung NKRI, BNPT berharap virus tersebut tidak mengganggu keselamatan, keamanan dan kedamaian masyarakat.
Sebab, hingga kini sudah banyak yang menjadi korban akibat terpapar virus intoleransi, radikalisme dan terorisme tersebut. Sebagai contoh, anak muda yang terlibat bom bunuh diri, membuat atau merakit bom panci dan lain sebagainya dan membunuh anak bangsa lainnya.
"Ini akibat virus intoleransi radikalisme terorisme," jelas Kepala BNPT bergelar adat Datuak Rangkayo Basa tersebut.
Salah satu upaya yang terus dilakukan BNPT ialah mengupayakan lima vaksin dalam melawan atau menangkal virus intoleransi, radikalisme dan terorisme tersebut.
Kelima vaksin tersebut yakni transformasi wawasan kebangsaan yang dikhususkan kepada empat pilar kebangsaan yaitu Undang-Undang Dasar 1945, Pancasila, Bineka Tunggal Ika dan Negara Kesatuan Republik Indonesia.
Vaksin berikutnya ialah penguatan nilai-nilai ideologi pancasila, moderasi beragama, penguatan budaya Nusantara dan terakhir transformasi pembangunan kesejahteraan di semua lini masyarakat.
"Siapa yang membangun kesejahteraan itu? Pemerintah dan masyarakat," ujar dia.
Hal itu diwujudkan pemerintah dan masyarakat anggaran pendapatan belanja negara (APBN), anggaran pendapatan belanja daerah (APBD) hingga dana yang berasal dari pelaku usaha.
"Jadi BNPT menerapkan strategi pentahelix atau banyak pihak yang melibatkan akademisi, masyarakat, dunia usaha hingga media massa," ujar dia.
Berita ini juga telah tayang di Antaranews.com dengan judul: BNPT resmikan Warung NKRI lawan intoleransi di Tanah Air