Makassar (Antara News) - Wali Kota Makassar Ilham Arief Sirajuddin merasa bangga setelah becak Makassar menjadi ikon baru untuk Hotel Losari Sunset Kuta, Bali, yang baru diresmikannya.
"Becak itu salah satu angkutan tradisional dan menjadi alat transportasi untuk pariwisata. Kami berharap dengan adanya Gerakan Museum Becak Indonesia bisa mendapatkan perhatian khusus dari pengusaha perhotelan," ujarnya usai meresmikan Hotel Losari Sunset Kuta Bali, Senin.
Ia mengatakan, becak Makassar yang menjadi embrio perkembangan becak di Indonesia dan menjadi ikon utama Hotel Losari Sunset Kuta di Bali sudah seharusnya diperhatikan oleh pengusaha perhotelan karena kecenderungan wisatawan mancanegara untuk berkeliling kota biasanya menggunakan moda transportasi tiga roda itu.
"Kami berharap gerakan museum becak ini bisa mengangkat Makassar di kancah nasional maupun internasional. Apalagi kehadiran gerakan ini juga mendapat dukungan dari pelaku industri pariwisata, budayawan dan rekan-rekan penulis pariwisata," ucap dia.
Wali kota dua periode ini berharap becak sebagai bagian dari sejarah transportasi rakyat Indonesia bisa dimulai dari Makassar yang kemudian terus merambah ke daerah-daerah lainnya termasuk Bali.
Selain menghadiri pembukaan galery museum becak Indonesia di Hotel Sunset Kuta, Wali Kota Makassar juga meresmikan grand launching cabang hotel Losari Grup di sudut Jalan Mertonadi dan Jalan Sunset Road Denpasar, Bali.
Sementara itu ditempat yang sama, pemilik hotel Losari Grup Arwan Tjahyadi mengatakan ketertarikan terhadap kendaraan roda tiga ini karena adanya kekhawatiran kendaraan tradisional ini akan semakin langka.
"Sudah ada puluhan becak yang saya kumpulkan dari berbagai daerah di Indonesia. Kami akan menyiapkan galeri khusus yang akan memamerkan becak-becak unik ini," kata mantan legislator Makassar itu.
Gerakan museum becak Indonesia yang pertama kali dideklarasikan ini diharapkan mampu mengangkat nilai sejarah kendaraan-kendaraan roda tiga ini.
Gerakan ini dibentuk karena beberapa kota-kota besar di Indonesia seperti Jakarta, Medan, Makassar dan beberapa daerah lainnya sudah membatasi alat transportasi tiga roda ini.
"Kendaraan roda tiga sudah mulai berkurang, apalagi perkembangannya terus berkembang dengan kehadiran bentor (becak motor)," kata dia.
Peresmian galeri museum becak Indonesia ini juga dihadiri oleh Walikota Badung I.B. Rai Dharmawijawa, Budayawan Sulsel Ishak Ngeljaratan, Kepala Museum Becak Indonesia Shaifuddin Bahrun, Direktur Eksekutif BP3M Nico B. Pasaka, Ketua PHRI MAkassar Kwandy Salim dan sejumlah unsur unit kerja lainnya di lingkup Pemkot Makassar.
Editor : S Muryono
"Becak itu salah satu angkutan tradisional dan menjadi alat transportasi untuk pariwisata. Kami berharap dengan adanya Gerakan Museum Becak Indonesia bisa mendapatkan perhatian khusus dari pengusaha perhotelan," ujarnya usai meresmikan Hotel Losari Sunset Kuta Bali, Senin.
Ia mengatakan, becak Makassar yang menjadi embrio perkembangan becak di Indonesia dan menjadi ikon utama Hotel Losari Sunset Kuta di Bali sudah seharusnya diperhatikan oleh pengusaha perhotelan karena kecenderungan wisatawan mancanegara untuk berkeliling kota biasanya menggunakan moda transportasi tiga roda itu.
"Kami berharap gerakan museum becak ini bisa mengangkat Makassar di kancah nasional maupun internasional. Apalagi kehadiran gerakan ini juga mendapat dukungan dari pelaku industri pariwisata, budayawan dan rekan-rekan penulis pariwisata," ucap dia.
Wali kota dua periode ini berharap becak sebagai bagian dari sejarah transportasi rakyat Indonesia bisa dimulai dari Makassar yang kemudian terus merambah ke daerah-daerah lainnya termasuk Bali.
Selain menghadiri pembukaan galery museum becak Indonesia di Hotel Sunset Kuta, Wali Kota Makassar juga meresmikan grand launching cabang hotel Losari Grup di sudut Jalan Mertonadi dan Jalan Sunset Road Denpasar, Bali.
Sementara itu ditempat yang sama, pemilik hotel Losari Grup Arwan Tjahyadi mengatakan ketertarikan terhadap kendaraan roda tiga ini karena adanya kekhawatiran kendaraan tradisional ini akan semakin langka.
"Sudah ada puluhan becak yang saya kumpulkan dari berbagai daerah di Indonesia. Kami akan menyiapkan galeri khusus yang akan memamerkan becak-becak unik ini," kata mantan legislator Makassar itu.
Gerakan museum becak Indonesia yang pertama kali dideklarasikan ini diharapkan mampu mengangkat nilai sejarah kendaraan-kendaraan roda tiga ini.
Gerakan ini dibentuk karena beberapa kota-kota besar di Indonesia seperti Jakarta, Medan, Makassar dan beberapa daerah lainnya sudah membatasi alat transportasi tiga roda ini.
"Kendaraan roda tiga sudah mulai berkurang, apalagi perkembangannya terus berkembang dengan kehadiran bentor (becak motor)," kata dia.
Peresmian galeri museum becak Indonesia ini juga dihadiri oleh Walikota Badung I.B. Rai Dharmawijawa, Budayawan Sulsel Ishak Ngeljaratan, Kepala Museum Becak Indonesia Shaifuddin Bahrun, Direktur Eksekutif BP3M Nico B. Pasaka, Ketua PHRI MAkassar Kwandy Salim dan sejumlah unsur unit kerja lainnya di lingkup Pemkot Makassar.
Editor : S Muryono