Mamuju (ANTARA) - Pemerintah Provinsi Sulawesi Barat berharap Kementerian Pertanian dapat memberikan dukungan terhadap pembangunan pertanian di Sulbar dan membantu mengatasi masalah infrastruktur dalam menunjang sektor pertanian di daerah itu.

"Kami berharap, Kementerian Pertanian memberikan dukungan pada pembangunan pertanian di Sulbar, khususnya masalah infrastruktur penunjang sektor pertanian," kata Akmal Malik, pada rapat koordinasi gerakan tiga kali lipat ekspor (Gratieks) Provinsi Sulbar yang diselenggarakan Karantina Pertanian Mamuju di Mamuju, Selasa.

Dia mengatakan, potensi pertanian di Sulbar luar biasa, salah satunya terlihat antara lain dalam kontribusi terhadap beras nasional yang selalu berada dalam kondisi surplus.

"Walaupun provinsi kecil tetapi Sulbar berkontribusi terhadap harga beras nasional. Hal ini dilakukan bersama dengan Forkompinda (Forum Koordinasi Pimpinan Daerah) yang rajin operasi pasar untuk mengendalikan inflasi," terang Akmal Malik.

Sementara itu, Wakil Menteri Pertanian Harvick Hasnul Qolbi meminta kepada seluruh pemangku kepentingan di Sulawesi Barat untuk mendukung seluruh program unggulan Kementerian Pertanian, salah satunya yaitu program Gratieks.

"Rapat koordinasi ini bertujuan mengevaluasi capaian pelaksanaan program yang dimaksud dan berharap kita bersama-sama membangun pertanian Sulbar," ujar Harvick Husnul Qolbu.

Ia menyampaikan bahwa terdapat lima langkah strategis Kementan dalam mewujudkan Gratieks, yakni meningkatkan volume ekspor, mendorong pertumbuhan eksportir baru, menambah ragam komoditas ekspor, meningkatkan frekuensi pengiriman dan menambah mitra dagang.

"Adapun keberhasilan pertanian Indonesia, bukan semata-mata kebijakan pemerintah melainkan petani itu sendiri yang berkontribusi besar," kata Harvick Husnul Qolbu.

Sedangkan Kepala Karantina Pertanian Mamuju Agus Karyono mengatakan kegiatan tersebut bertujuan menyamakan persepsi dan langkah-langkah Gratieks serta mengidentifikasi masalah dan solusi terkait ekspor komoditas pertanian di Sulbar.

Dalam laporannya, Agus menyampaikan capaian ekspor komoditas pertanian pada 2022, yaitu Rp5,6 triliun dan tahun 2021 yaitu Rp7,1 triliun. "Terdapat penurunan sebesar 21,4 persen yang disebabkan mewabahnya COVID-19 dan kebijakan pelarangan ekspor," katanya.

Ia menyampaikan, diperlukan koordinasi, sinergi dan kolaborasi pemerintah daerah dengan pemerintah agar mewujudkan pertanian yang maju, mandiri dan modern.

Pada kunjungannya di Sulbar tersebut, Wakil Menteri Pertanian Harvick Husnul Qolbu juga sempat meresmikan hasil rehabilitasi Gedung Karantina Pertanian Mamuju.

Pewarta : Amirullah
Editor : Anwar Maga
Copyright © ANTARA 2024