Makassar (ANTARA) - Deputi Executive Vice President Marketing Telkom Regional 7 Muh Nasrun Ihsan mengatakan, pihaknya menjadikan wilayah green field Papua sebagai pengembangan pasar baru.

"Wilayah Divre 7 meliputi 14 provinsi dengan 9 wilayah, salah satunya yang masih dapat dikembangkan atau green field adalah Papua," kata Nasrun kepada wartawan di Makassar, Sulawesi Selatan, Selasa.

Dia mengatakan pertimbangan memilih Papua sebagai pengembangan pasar baru Indihome, karena terdapat pengembangan provinsi dan daerah baru yang notabene membutuhkan dukungan infrastruktur dan jaringan internet.

Khusus layanan jaringan internet di wilayah Papua, Papua Barat dan Papua Barat Daya, Nasrun mengatakan saat ini masih menggunakan fiber optik atau kabel bawah laut, namun gempa-gempa kecil di dasar laut, menjadi salah satu kendala di lapangan.

"Dampak gempa-gempa kecil itu, bisa menyebabkan kabel putus dan untuk pemulihannya cukup memakan waktu dan biaya," katanya.

Tantangan lainnya, warga Papua masih memiliki keterbatasan dari segi daya beli dengan pertimbangan pendapatan perkapita rata-rata warga Papua masih Rp28,3 juta per tahun atau rata-rata Rp2,3 juta per bulan.

Dengan jumlah pendapatan per bulan itu, warga Papua cukup kesulitan untuk memenuhi kebutuhan internet, karena lebih memprioritaskan kebutuhan konsumsi sehari-hari yang juga harus berhadapan dengan biaya hidup yang cukup tinggi.

Perkembangan pelanggan Indihome, lanjut dia, hingga saat ini sudah mencapai sekitar 847 ribu pelanggan tersebar di Kawasan Timur Indonesia (KTI).

Strategi untuk meraih pelanggan atau pasar, Nasrun menjelaskan, pihak Telkom mengembangkan Grand Master yakni granular dan market terintegrasi.

Dalam memperluas pasar, Grand Master akan menyasar konsumen yang dilakukan melalui Apartemen Premium Cluster (APC) yakni pemetaan perumahan.

"Dalam hal ini, klaster terselektif, Indihome selalu di hati yang dipilih menjadi perumahan target," kata Nasrun. Deputi Executive Vice President Marketing Telkom Regional 7, Muh Nasrun Ihsan (tengah) di sela konferensi pers di Makassar, Selasa (21/2/2023). ANTARA/ Suriani Mappong

Pewarta : Suriani Mappong
Editor : Redaktur Makassar
Copyright © ANTARA 2024