Bulog perkuat sektor bisnispangan E-commerce di KTI
Makassar (ANTARA) - Perum Bulog terus melakukan pengembangan kor bisnisnya dengan memanfaatkan platform berbasis digital guna penguatan ketahanan pangan di Kawasan Indonesia Timur atau KTI.
"Kita rencana investasi di Makassar. Melihat potensi Makassar sebagai salah satu dari lima kota besar di Indonesia," kata Direktur Bisnis Perum Bulog Febby Novita saat meninjau gudang dan pengolahan beras premium di Divre Panaikang, Makassar, Sulawesi Selatan, Kamis.
Menurut dia, gudang yang ada di Makassar saat ini sudah modern termasuk hadirnya pengolahan beras melalui mesin Rice to Rice (RTR) telah dioperasikan di kota ini, dari total tujuh RTR yang ada di Indonesia diinvestasikan Bulog.
Seluruh hasil pengelolaan beras premium tersebut, nantinya didistribusikan ke sejumlah wilayah di KTI, berdasarkan permintaan tiap daerah, termasuk beras asalan dari Bulog untuk mencukupi stok pangan pada tiap provinsi setempat.
"Kita punya tujuh lokasi (RTR), satu di Makassar. Harapannya, beras bagus dari Sulsel bisa kita proses lagi lebih premium dan itu memang terbukti. Dari beberapa pasar di Makassar, sudah banyak pesan dari bulog, hasil dari mesin Rice to Rice," paparnya.
Untuk strategi pemasaran pangan yang dikembangkan Bulog saat ini, kata Febby, adalah konsep gudang distribusi moderen. Rencananya, ruangan gudang yang ada akan dimanfaatkan sebagai tempat penyimpanan beragam jenis-jenis pangan.
"Selain mengembangkan pasar secara online, e-commerce-nya, melalui aplikasi kita, ipanganan.com, gudang ini juga akan dijadikan pusat penyimpanan bahan pangan campur melayani baik secara offline, online, distributor hingga retail menjadi satu (dalam gudang)," ucapnya menjelaskan.
Hal yang menarik belanja di toko online Bulog, panganan.com, papar dia, karena diberikan subsidi untuk ongkos kirim. Bulog pun telah bekerja sama dengan platform e-commerce Shopee dan perusahan swasta DNR Corporation melalui PT StoreSend Elogistics Indonesia (SSI)
dalam hal proses pengiriman barang.
Dia mencontohkan, bila harga beras premium di pasar sesuai Harga Eceran Tertinggi (HET) Rp64 ribu, bila menggunakan aplikasi ipangan.com harga bisa turun Rp58 ribu dan tanpa harus keluar dari rumah, apalagi ini masih masa pandemi COVID-19.
Salah satu startegi baru Bulog ke depan, tambah dia, untuk lebih kearah komersialisasi, merek-merek beras yang baru dikeluarkan, bahkan ada dikeluarkan merek lokal di daerah masing-masing.
Sejauh ini, produk beras premium yang dihasilkan Bulog melalui mesin RTR tidak kalah secara kualitas, begitupun harga bersaing dan lain dengan merek swasta lain. Bahkan Bulog terus mengembangkan brand baru.
"Begini, banyak orang tahu, beras Bulog seperti beras raskin, dan kurang diminati. Tapi sekarang sudah berubah. Kita meluncurkan brand baru dan berkualitas sebenarnya. Jangan-jangan masyarakat kita sudah konsumsi, tetapi tidak tahu itu beras dari Bulog," kata menambahkan.
"Kita rencana investasi di Makassar. Melihat potensi Makassar sebagai salah satu dari lima kota besar di Indonesia," kata Direktur Bisnis Perum Bulog Febby Novita saat meninjau gudang dan pengolahan beras premium di Divre Panaikang, Makassar, Sulawesi Selatan, Kamis.
Menurut dia, gudang yang ada di Makassar saat ini sudah modern termasuk hadirnya pengolahan beras melalui mesin Rice to Rice (RTR) telah dioperasikan di kota ini, dari total tujuh RTR yang ada di Indonesia diinvestasikan Bulog.
Seluruh hasil pengelolaan beras premium tersebut, nantinya didistribusikan ke sejumlah wilayah di KTI, berdasarkan permintaan tiap daerah, termasuk beras asalan dari Bulog untuk mencukupi stok pangan pada tiap provinsi setempat.
"Kita punya tujuh lokasi (RTR), satu di Makassar. Harapannya, beras bagus dari Sulsel bisa kita proses lagi lebih premium dan itu memang terbukti. Dari beberapa pasar di Makassar, sudah banyak pesan dari bulog, hasil dari mesin Rice to Rice," paparnya.
Untuk strategi pemasaran pangan yang dikembangkan Bulog saat ini, kata Febby, adalah konsep gudang distribusi moderen. Rencananya, ruangan gudang yang ada akan dimanfaatkan sebagai tempat penyimpanan beragam jenis-jenis pangan.
"Selain mengembangkan pasar secara online, e-commerce-nya, melalui aplikasi kita, ipanganan.com, gudang ini juga akan dijadikan pusat penyimpanan bahan pangan campur melayani baik secara offline, online, distributor hingga retail menjadi satu (dalam gudang)," ucapnya menjelaskan.
Hal yang menarik belanja di toko online Bulog, panganan.com, papar dia, karena diberikan subsidi untuk ongkos kirim. Bulog pun telah bekerja sama dengan platform e-commerce Shopee dan perusahan swasta DNR Corporation melalui PT StoreSend Elogistics Indonesia (SSI)
dalam hal proses pengiriman barang.
Dia mencontohkan, bila harga beras premium di pasar sesuai Harga Eceran Tertinggi (HET) Rp64 ribu, bila menggunakan aplikasi ipangan.com harga bisa turun Rp58 ribu dan tanpa harus keluar dari rumah, apalagi ini masih masa pandemi COVID-19.
Salah satu startegi baru Bulog ke depan, tambah dia, untuk lebih kearah komersialisasi, merek-merek beras yang baru dikeluarkan, bahkan ada dikeluarkan merek lokal di daerah masing-masing.
Sejauh ini, produk beras premium yang dihasilkan Bulog melalui mesin RTR tidak kalah secara kualitas, begitupun harga bersaing dan lain dengan merek swasta lain. Bahkan Bulog terus mengembangkan brand baru.
"Begini, banyak orang tahu, beras Bulog seperti beras raskin, dan kurang diminati. Tapi sekarang sudah berubah. Kita meluncurkan brand baru dan berkualitas sebenarnya. Jangan-jangan masyarakat kita sudah konsumsi, tetapi tidak tahu itu beras dari Bulog," kata menambahkan.