Jakarta (ANTARA) - Gempa bumi dengan magnitudo 5,5 yang terjadi pada Senin pukul 08.26 WIB di wilayah Kabupaten Sigi, Provinsi Sulawesi Tengah, disebabkan oleh aktivitas sesar menurut pejabat Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG).
Episenter gempa tektonik itu berada di darat pada koordinat 1,57 Lintang Selatan dan 120,26 Bujur Timur atau sekira 46 km tenggara Sigi pada kedalaman 10 km.
"Dengan memperhatikan lokasi episenter dan kedalaman hiposenternya, gempa bumi yang terjadi merupakan jenis gempa bumi dangkal akibat adanya aktivitas sesar," kata Kepala Pusat Gempa Bumi dan Tsunami BMKG Daryono.
Menurut dia, gempa bumi itu getarannya dirasakan di daerah Sigi pada skala intensitas IV Modified Mercally Intensity (MMI) atau dapat dirasakan oleh orang banyak di dalam rumah jika terjadi pada siang hari.
Selain itu, gempa bumi dirasakan pada skala intensitas III sampai IV MMI di daerah Palu, Poso, Wuasa, Toli-toli, Buol, Morowali Utara, Mamuju, Ampana, Wakai-Kepulauan Togean, Pasangkayu, Malili, Majene, dan Masamba.
Pada skala III MMI, getaran gempa dirasakan nyata di dalam rumah, terasa getaran seakan ada truk berlalu.
Di daerah Polewali Mandar dan Mamuju Tengah, getaran akibat gempa dirasakan pada skala II MMI, dirasakan oleh beberapa orang dan menyebabkan benda-benda ringan yang digantung bergoyang.
Daryono mengatakan bahwa menurut pantauan BMKG hingga pukul 08.55 WIB ada empat aktivitas gempa bumi susulan dengan magnitudo terbesar 4,5 setelah gempa bumi dengan magnitudo 5,5 yang terjadi pada Senin pukul 08.26 WIB.
Ia mengimbau warga di daerah yang mengalami gempa menghindari bangunan yang retak atau rusak akibat oleh gempa serta memeriksa bangunan tempat tinggal guna memastikan tidak ada kerusakan yang dapat membahayakan kestabilan bangunan sebelum kembali ke dalam rumah.
Berita ini juga telah tayang di Antaranews.com dengan judul: BMKG: Gempa di Sigi disebabkan oleh aktivitas sesar
Episenter gempa tektonik itu berada di darat pada koordinat 1,57 Lintang Selatan dan 120,26 Bujur Timur atau sekira 46 km tenggara Sigi pada kedalaman 10 km.
"Dengan memperhatikan lokasi episenter dan kedalaman hiposenternya, gempa bumi yang terjadi merupakan jenis gempa bumi dangkal akibat adanya aktivitas sesar," kata Kepala Pusat Gempa Bumi dan Tsunami BMKG Daryono.
Menurut dia, gempa bumi itu getarannya dirasakan di daerah Sigi pada skala intensitas IV Modified Mercally Intensity (MMI) atau dapat dirasakan oleh orang banyak di dalam rumah jika terjadi pada siang hari.
Selain itu, gempa bumi dirasakan pada skala intensitas III sampai IV MMI di daerah Palu, Poso, Wuasa, Toli-toli, Buol, Morowali Utara, Mamuju, Ampana, Wakai-Kepulauan Togean, Pasangkayu, Malili, Majene, dan Masamba.
Pada skala III MMI, getaran gempa dirasakan nyata di dalam rumah, terasa getaran seakan ada truk berlalu.
Di daerah Polewali Mandar dan Mamuju Tengah, getaran akibat gempa dirasakan pada skala II MMI, dirasakan oleh beberapa orang dan menyebabkan benda-benda ringan yang digantung bergoyang.
Daryono mengatakan bahwa menurut pantauan BMKG hingga pukul 08.55 WIB ada empat aktivitas gempa bumi susulan dengan magnitudo terbesar 4,5 setelah gempa bumi dengan magnitudo 5,5 yang terjadi pada Senin pukul 08.26 WIB.
Ia mengimbau warga di daerah yang mengalami gempa menghindari bangunan yang retak atau rusak akibat oleh gempa serta memeriksa bangunan tempat tinggal guna memastikan tidak ada kerusakan yang dapat membahayakan kestabilan bangunan sebelum kembali ke dalam rumah.
Berita ini juga telah tayang di Antaranews.com dengan judul: BMKG: Gempa di Sigi disebabkan oleh aktivitas sesar