Makassar (ANTARA) - Harga cabai di sejumlah pasar tradisional di Makassar terus merangkak naik menjelang bulan suci Ramadhan 1444 Hijriyah/2023.

"Harga cabai saat ini sudah mencapai Rp60 ribu per kg, padahal bulan lalu masih ditebus seharga Rp35 ribu per kg," kata salah seorang pedagang di pasar Terong Hj Nur Aini di Makassar, Sabtu.

Menurut dia, kenaikan harga tersebut dipicu oleh kurangnya persediaan yang dikirim pihak distributor ataupun petani.

Hal itu dikarenakan sebagian petani cabai mengalami gagal panen akibat kondisi cuaca ekstrem yang menyebabkan sentra produksi cabai mengalami bencana alam banjir.

Menurut Direktur umum perumda Pasar Raya, Muhajir, sejumlah pasar tradisional di Kota Makassar mengalami kekurangan pasokan untuk komoditi tertentu sehingga harganya naik seperti cabai, bawang putih bawang merah dan telur ayam ras.

Kondisi cuaca ekstrem menjadi salah satu pemicu kurangnya pasokan dari petani di sejumlah daerah sentra produksi seperti Kabupaten Gowa, Bantaeng, Sinjai, Enrekang dan Tana Toraja.

Berkaitan dengan hal tersebut masyarakat diminta memanfaatkan pekarangan rumah untuk menanam komoditi yang merupakan kebutuhan sehari-hari seperti cabai, tomat dan sayur-mayur yang dapat dibudidayakan, tanpa perlu lahan yang luas.

Kurangnya pasokan cabai menurut salah seorang pedagang di Pasar Pannampu, Makassar H Rustam, juga diikuti kenaikan harga telur ayam ras.

Harga telur ayam ras sebelumnya rata-rata dijual seharga Rp45 ribu per rak, kini telur ayam ras dijual Rp48 ribu hingga R53 ribu per rak sesuai dengan ukurannya.

Pewarta : Suriani Mappong
Editor : Redaktur Makassar
Copyright © ANTARA 2024