Makassar (ANTARA) - Yayasan Hadji Kalla (YHK) kembali melaksanakan Program Tebar Dai di 15 daerah terpencil, tepatnya di desa binaan YHK yang tersebar di empat provinsi yaitu Sulawesi Selatan, Sulawesi Barat, Sulawesi Tengah dan Sulawesi Tenggara selama Ramadan 1444 Hijriah.

Sebanyak 15 dai akan ditempatkan di setiap desa, mereka akan bertugas sebagai imam shalat, mengajar tahsin dan berdakwah untuk membawa pencerahan Islam kepada umat Islam, termasuk daerah minoritas.

“Kami menaruh harapan besar kepada da’i-dais muda yang kami lepas agar mampu membawa manfaat bagi masyarakat melalui dakwah,” kata Field Manager YHK Islamic Care Salman Febriyansyah di Makassar, Jumat.

Program Tebar Dai bekerja sama dengan Sekolah Tinggi Ilmu Agama Islam dan Arab (STIBA) Makassar. Dai-dai terpilih dilepas di Ruang Rapat STIBA untuk bekerja di daerah masing-masing.

“Orang-orang ini akan membawa nama baik Yayasan Hadji Kalla maupun STIBA, untuk lebih dikenal masyarakat sebagai lembaga yang membawa manfaat bagi masyarakat luas,” katanya.Bagi Salman,

STIBA Makassar merupakan lembaga yang paling cocok dalam kriteria pelaksana Tebar Dai Ramadhan 1444. Oleh karena itu, YHK terus bekerjasama dengan program tahun ini.

“Tujuan kami tentunya berupa peningkatan kualitas umat beragama dalam menjalankan ibadah ritual dan sosial, yang dapat dicapai dengan sasaran strategis berupa peningkatan kualitas pemahaman dan pengamalan ajaran agama, khususnya di bulan Ramadhan ini, ujarnya. Salman menjelaskan Tebar Dai Ramadhan merupakan bentuk dukungan terhadap program

Islam ke desa binaan YHK.

Adapun daftar Desa Binaan YHK yang menjadi lokasi Tebar Dai Ramadan yaitu Desa Sering (Soppeng), Desa Kurrak (Polman), Desa Sumarrang (Polman), Desa Bonelemo Utara (Luwu), Desa Bababinanga (Pinrang), Suruang Desa (Polman), Desa Tajo (Wajo), Desa Parombean (Enrekang), Desa Tosale (Donggala), Desa Powelua (Donggala), Desa Toddolimae (Maros), Desa Tanampedagi (Parigi Moutong), Desa Wisata Kolo (Wakatobi), Kabita Desa Togo (Wakatobi ) dan Desa Kapota Utara (Wakatobi).

Dakwah Muda STIBA Makassar Muhammad Istiqomah mengungkapkan, dalam menjalankan program ini, kerjasama antara YHK dan STIBA telah dilakukan sebanyak dua kali. Ia pun berharap Tebar Dai bisa kembali sukses dalam pelaksanaannya tahun ini.

Seorang Da'i Muda Muhammad Farid menyebutkan, dirinya mendapat pekerjaan di Desa Kurrak, Kabupaten Polewali Mandar. Ia juga telah mematangkan persiapannya untuk menjadi imam shalat tarawih dan menyampaikan ceramah-ceramah keagamaan.

“Saya pribadi siap mengemban tugas mulia ini dan berharap dapat diterima di masyarakat. Saya terus berlatih membaca selama waktu persiapan. Harapannya agar bisa menjalankan tugas Yayasan Hadji Kalla dan kampus dengan baik," ujarnya.

Adapun rutinitas Farid di awal Ramadhan ini, ia mengajari anak-anak kampung membaca dan menulis Al Quran. Baginya, selain memberikan ceramah tarawih dan menjadi imam salat, mengajar anak-anak memang menjadi bagian paling menyenangkan dalam hidupnya.

Pewarta : Nur Suhra Wardyah
Editor : Redaktur Makassar
Copyright © ANTARA 2024