Ankara (ANTARA) - Jutaan pemilih mulai mendatangi tempat pemungutan suara di Thailand dengan dimulainya pemilihan umum pada Minggu pukul 8 pagi waktu setempat.
Sekitar 52 juta pemilih yang memenuhi syarat akan memilih anggota baru Dewan Perwakilan Rakyat dengan 500 kursi untuk empat tahun ke depan.
Partai utama, termasuk Pheu Thai, Partai Pergerakan Maju (MFP), Partai Bangsa Thai Bersatu (UTN), Partai Demokrat, Partai Palang Pracharath (PPRP) dan Partai Bhumjaithai akan bersaing mendapatkan kursi.
Lingkungan politik Thailand sering terbagi menjadi dua kubu: mereka yang mendukung pembentukan militer dan mereka yang mendukung demokrasi lebih luas serta kebebasan sipil.
Prayuth Chan-ocha, seorang tentara Angkatan Bersenjata Kerajaan yang pensiun, mendapatkan kekuasaan melalui kudeta militer pada Mei 2014, menggulingkan pemerintah terpilih secara demokratis Perdana Menteri Yingluck Shinawatra.
Dia memimpin junta militer hingga 2019 ketika ia menjadi perdana menteri dalam pemerintahan sipil ditunjuk oleh anggota militer pilihan junta. Ia tetap berkuasa sejak itu, menjadikannya salah satu perdana menteri terlama di Thailand.
Pemilihan memberikan kesempatan bagi kelompok oposisi untuk menantang cengkeraman Prayuth pada kekuasaan.
Partai oposisi Pheu Thai, salah satu partai politik paling populer yang memenangi lima pemilihan umum sebelum digulingkan dalam kudeta memimpin dalam sebagian besar jajak pendapat dengan basis dukungan yang kuat di wilayah pedesaan dan pemilih golongan pekerja.
Ada juga partai yang muncul dari aksi protes pro demokrasi pada 2020, Partai Pergerakan Maju (MFP) yang secara cepat mendapat dukungan diantara pemilih pemuda dan aktivis pro demokrasi, dianggap sebagai salah satu pesaing utama, menurut jajak pendapat.
Sekitar 6.679 calon memperebutkan 500 kursi di parlemen sementara 63, termasuk sembilan wanita, dinominasikan oleh 43 partai untuk jabatan perdana menteri, menurut Thai PBS World.
Pemberian suara akan berakhir pada pukul 5 sore dengan hasil awal dijadwalkan diumumkan pada Minggu malam.
Sumber: Anadolu
Berita ini juga telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Jutaan pemilih mulai datangi tps dalam pemilu Thailand
Sekitar 52 juta pemilih yang memenuhi syarat akan memilih anggota baru Dewan Perwakilan Rakyat dengan 500 kursi untuk empat tahun ke depan.
Partai utama, termasuk Pheu Thai, Partai Pergerakan Maju (MFP), Partai Bangsa Thai Bersatu (UTN), Partai Demokrat, Partai Palang Pracharath (PPRP) dan Partai Bhumjaithai akan bersaing mendapatkan kursi.
Lingkungan politik Thailand sering terbagi menjadi dua kubu: mereka yang mendukung pembentukan militer dan mereka yang mendukung demokrasi lebih luas serta kebebasan sipil.
Prayuth Chan-ocha, seorang tentara Angkatan Bersenjata Kerajaan yang pensiun, mendapatkan kekuasaan melalui kudeta militer pada Mei 2014, menggulingkan pemerintah terpilih secara demokratis Perdana Menteri Yingluck Shinawatra.
Dia memimpin junta militer hingga 2019 ketika ia menjadi perdana menteri dalam pemerintahan sipil ditunjuk oleh anggota militer pilihan junta. Ia tetap berkuasa sejak itu, menjadikannya salah satu perdana menteri terlama di Thailand.
Pemilihan memberikan kesempatan bagi kelompok oposisi untuk menantang cengkeraman Prayuth pada kekuasaan.
Partai oposisi Pheu Thai, salah satu partai politik paling populer yang memenangi lima pemilihan umum sebelum digulingkan dalam kudeta memimpin dalam sebagian besar jajak pendapat dengan basis dukungan yang kuat di wilayah pedesaan dan pemilih golongan pekerja.
Ada juga partai yang muncul dari aksi protes pro demokrasi pada 2020, Partai Pergerakan Maju (MFP) yang secara cepat mendapat dukungan diantara pemilih pemuda dan aktivis pro demokrasi, dianggap sebagai salah satu pesaing utama, menurut jajak pendapat.
Sekitar 6.679 calon memperebutkan 500 kursi di parlemen sementara 63, termasuk sembilan wanita, dinominasikan oleh 43 partai untuk jabatan perdana menteri, menurut Thai PBS World.
Pemberian suara akan berakhir pada pukul 5 sore dengan hasil awal dijadwalkan diumumkan pada Minggu malam.
Sumber: Anadolu
Berita ini juga telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Jutaan pemilih mulai datangi tps dalam pemilu Thailand