Makassar (ANTARA) - Balai Pengelola Kereta Api (BPKA) Sulawesi Selatan segera mengoperasikan kereta api berbayar mulai 1 Juni 2023 dengan tarif yang ditentukan di setiap tujuan stasiun.
Kepala Seksi Pendayagunaan Kereta Api BPKA Rachmat Dalu melalui keterangannya di Makassar, Rabu, menyampaikan penerapan tarif kereta api telah ditetapkan berdasarkan kajian Kemampuan Membayar dan Kemauan Membayar pada tahun 2022
oleh penumpang,” ujarnya.
Penumpang yang naik kereta api dari Stasiun Maros - Labakkang dikenakan tarif Rp 5 ribu, Labakkang - Stasiun Garongkong Rp 5 ribu, kemudian Stasiun Maros - Barru - Garongkong Rp 10 ribu.
Pola perjalanan kereta api tiket berbayar akan dilaksanakan dari Stasiun Maros – Garongkong pulang pergi, dalam empat kali jumlah perjalanan kereta api.
Pemberangkatan pertama dari Stasiun Maros pukul 08.30 WITA, kedua, pemberangkatan dari Stasiun Garongkong pukul 10.45 WITA. Pemberangkatan ketiga pada siang hari dari Stasiun Maros pukul 14.00 WITA dan pemberangkatan keempat KA terakhir dari Stasiun Garongkong pukul 16.15 WITA.
Untuk mendapatkan pelayanan, calon penumpang dapat langsung datang ke stasiun dengan jam pelayanan mulai pukul 07.00 WITA untuk keberangkatan pagi dan pukul 12.00 untuk keberangkatan siang hari.
“Penumpang disarankan membawa uang pas (sesuai harga tiket atau lembaran lima ribu atau sepuluh ribu) saat membeli tiket kereta api,” ujarnya.
BPKA Sulsel berharap dengan beroperasinya kereta api berbayar, penumpang lebih disiplin, menjaga barang bawaannya, mendahulukan lansia/lanjut usia, difabel dan ibu hamil untuk memberikan tempat duduk yang tersedia.
Selanjutnya, penumpang dilarang membawa senjata tajam, duduk di lantai dan membawa makanan ke dalam kereta sehingga mengganggu kenyamanan penumpang lainnya.
Rachmat menyebutkan BPKA Sulsel selalu terbuka untuk menerima masukan yang konstruktif untuk peningkatan pelayanan penumpang dan diharapkan adanya kerjasama komunikasi untuk menjaga dan memajukan pelayanan KA Makassar-Parepare.
Berita ini juga telah tayang di Antaranews.com dengan judul: BPKA Sulsel mulai menerapkan pelayanan tiket kereta api berbayar pada 1 Juni
Kepala Seksi Pendayagunaan Kereta Api BPKA Rachmat Dalu melalui keterangannya di Makassar, Rabu, menyampaikan penerapan tarif kereta api telah ditetapkan berdasarkan kajian Kemampuan Membayar dan Kemauan Membayar pada tahun 2022
oleh penumpang,” ujarnya.
Penumpang yang naik kereta api dari Stasiun Maros - Labakkang dikenakan tarif Rp 5 ribu, Labakkang - Stasiun Garongkong Rp 5 ribu, kemudian Stasiun Maros - Barru - Garongkong Rp 10 ribu.
Pola perjalanan kereta api tiket berbayar akan dilaksanakan dari Stasiun Maros – Garongkong pulang pergi, dalam empat kali jumlah perjalanan kereta api.
Pemberangkatan pertama dari Stasiun Maros pukul 08.30 WITA, kedua, pemberangkatan dari Stasiun Garongkong pukul 10.45 WITA. Pemberangkatan ketiga pada siang hari dari Stasiun Maros pukul 14.00 WITA dan pemberangkatan keempat KA terakhir dari Stasiun Garongkong pukul 16.15 WITA.
Untuk mendapatkan pelayanan, calon penumpang dapat langsung datang ke stasiun dengan jam pelayanan mulai pukul 07.00 WITA untuk keberangkatan pagi dan pukul 12.00 untuk keberangkatan siang hari.
“Penumpang disarankan membawa uang pas (sesuai harga tiket atau lembaran lima ribu atau sepuluh ribu) saat membeli tiket kereta api,” ujarnya.
BPKA Sulsel berharap dengan beroperasinya kereta api berbayar, penumpang lebih disiplin, menjaga barang bawaannya, mendahulukan lansia/lanjut usia, difabel dan ibu hamil untuk memberikan tempat duduk yang tersedia.
Selanjutnya, penumpang dilarang membawa senjata tajam, duduk di lantai dan membawa makanan ke dalam kereta sehingga mengganggu kenyamanan penumpang lainnya.
Rachmat menyebutkan BPKA Sulsel selalu terbuka untuk menerima masukan yang konstruktif untuk peningkatan pelayanan penumpang dan diharapkan adanya kerjasama komunikasi untuk menjaga dan memajukan pelayanan KA Makassar-Parepare.
Berita ini juga telah tayang di Antaranews.com dengan judul: BPKA Sulsel mulai menerapkan pelayanan tiket kereta api berbayar pada 1 Juni