Makassar (ANTARA) - BRI bersama anak perusahaannya, yakni PT Permodalan Nasional Madani (PNM) bersama Pegadaian memberikan pelatihan kepada pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) ultra mikro di Kota Makassar, Manado, dan Yogyakarta.
Pembinaan inkubasi UMKM ini bertajuk "Program Senyum Inkubasi" yang digelar Juni - September 2023. Peserta merupakan nasabah BRI, PNM, dan Pegadaian sebanyak 100 orang di masing-masing kota.
"Para peserta akan diinkubasi selama lima bulan ke depan melalui pertemuan langsung, daring, webinar dan grup WhatsApp," kata Mentor Program Senyum Inkubasi dari Makassar Muhammad Hambali di Makassar, Rabu.
Para peserta dibekali berbagai materi seperti "go mindset digital", cara menguasai pasar agar tahu dan mengenal sasaran penjualannya untuk siapa, platform yang cocok untuk penjualan produk, finansial (arus kas keuangan), dan lainnya.
"Hari ini (21/06) ada pelatihan arus kas, untuk belajar bagaimana mengajukan proposal dan permintaan modal ke investor serta paling utama memperbaiki catatan keuangan usaha," kata Hambali.
Kegiatan ini bertujuan agar pelaku UMKM ultra mikro semakin melek digital dan bisa memanfaatkan digitalisasi dalam pemasaran produk sesuai target pemasaran dan pilihan platform yang dipilih.
Tujuan lainnya UMKM ultra mikro bisa semakin mandiri dalam pengelolaan keuangan bisnisnya. "Jika ini jelas dan selesai, maka ini akan memudahkan pengembangan bisnis dan investor akan mudah digaet," kata Hambali.
Selain itu, pelaku UMKM diharapkan akan lebih menjiwai usahanya, lebih banyak mendengarkan suara pelanggan, bahkan membuat riset sederhana terhadap produknya.
Salah satu peserta bernama Mita mengapresiasi kegiatan yang digelar BRI. Bagi dia, hal ini sangat dibutuhkan pelaku UMKM pemula seperti dirinya yang baru merintis usaha keripik pisang setahun terakhir.
Perempuan 26 tahun ini bahkan langsung mendaftarkan diri sebagai anggota Rumah BUMN Makassar agar bisa memperoleh lebih banyak pembinaan untuk pengembangan usahanya.
Pembinaan inkubasi UMKM ini bertajuk "Program Senyum Inkubasi" yang digelar Juni - September 2023. Peserta merupakan nasabah BRI, PNM, dan Pegadaian sebanyak 100 orang di masing-masing kota.
"Para peserta akan diinkubasi selama lima bulan ke depan melalui pertemuan langsung, daring, webinar dan grup WhatsApp," kata Mentor Program Senyum Inkubasi dari Makassar Muhammad Hambali di Makassar, Rabu.
Para peserta dibekali berbagai materi seperti "go mindset digital", cara menguasai pasar agar tahu dan mengenal sasaran penjualannya untuk siapa, platform yang cocok untuk penjualan produk, finansial (arus kas keuangan), dan lainnya.
"Hari ini (21/06) ada pelatihan arus kas, untuk belajar bagaimana mengajukan proposal dan permintaan modal ke investor serta paling utama memperbaiki catatan keuangan usaha," kata Hambali.
Kegiatan ini bertujuan agar pelaku UMKM ultra mikro semakin melek digital dan bisa memanfaatkan digitalisasi dalam pemasaran produk sesuai target pemasaran dan pilihan platform yang dipilih.
Tujuan lainnya UMKM ultra mikro bisa semakin mandiri dalam pengelolaan keuangan bisnisnya. "Jika ini jelas dan selesai, maka ini akan memudahkan pengembangan bisnis dan investor akan mudah digaet," kata Hambali.
Selain itu, pelaku UMKM diharapkan akan lebih menjiwai usahanya, lebih banyak mendengarkan suara pelanggan, bahkan membuat riset sederhana terhadap produknya.
Salah satu peserta bernama Mita mengapresiasi kegiatan yang digelar BRI. Bagi dia, hal ini sangat dibutuhkan pelaku UMKM pemula seperti dirinya yang baru merintis usaha keripik pisang setahun terakhir.
Perempuan 26 tahun ini bahkan langsung mendaftarkan diri sebagai anggota Rumah BUMN Makassar agar bisa memperoleh lebih banyak pembinaan untuk pengembangan usahanya.