Mamuju (ANTARA) - Sekretaris Daerah Provinsi Sulawesi Barat Muhammad Idris meminta kontraktor pelaksana mempercepat penyelesaian pembangunan kantor gubernur setempat yang rusak akibat gempa berkekuatan 6,2 magnitudo pada 15 Januari 2021.

"Kita minta ini dilakukan percepatan penyelesaian rehab Kantor Gubernur Sulbar yang rusak akibat gempa bumi pada 2021," kata Muhammad Idris saat meninjau progres pembangunan Kantor Gubernur Sulbar di Mamuju, Rabu.

Rehabilitasi dan rekonstruksi Kantor Gubernur Sulbar yang dikerjakan PT Brantas Abipraya dengan anggaran Rp109,3 miliar itu mulai dikerjakan pada 2022 dan ditargetkan rampung pada September 2023.

Sekda menyebut progres pembangunan kantor gubernur sudah memasuki tahap penyelesaian akhir dan meminta kontraktor pelaksana mempercepat pengerjaannya.

Baca juga: Pembangunan Kantor Gubernur Sulbar telan anggaran sebesar Rp109 miliar

Baca juga: Konstruksi bangunan Kantor Gubernur Sulbar tahan gempa hingga magnitudo 8,5

"Prinsipnya tinggal melakukan beberapa bagian konstruksi dan finishing," katanya.

Ia menjelaskan rehabilitasi dan rekonstruksi bangunan kantor gubernur dirancang berbeda dengan konstruksi bangunan sebelumnya. Konsep bangunan kantor baru dirancang dengan kemampuan tahan dari gempa hingga 8,5 magnitudo.

"Untuk konstruksinya dipastikan bahwa bangunan yang ada tahan dari guncangan gempa. Jika melihat konstruksinya menggunakan konsep penguatan kearifan lokal Mamasa yang dikombinasikan dengan konstruksi kearifan lokal di Sulbar," jelas Muhammad Idris.

Sementara itu, Project Manager PT Brantas Abipraya Danang Wicaksono mengatakan dalam pelaksanaan pembangunan Kantor Gubernur Sulbar, ruang lingkup pekerjaan Brantas Abipraya meliputi pekerjaan struktur, arsitektur, mekanik, kelistrikan, perpipaan, serta pekerjaan lanskap (tata ruang luar gedung).

Dengan masa pelaksanaan 390 hari kalender dan 180 hari kalender masa pemeliharaan, Kantor Gubernur Sulbar ini dibangun tiga lantai.

"Kita lebih banyak finishing karana memang pekerjaan besar sudah selesai, lift juga sudah menuju ke sini. Kendala itu hanya cuaca," jelas Danang.

Pewarta : Amirullah
Editor : Redaktur Makassar
Copyright © ANTARA 2024