Mamuju (ANTARA) - Dinas Kesehatan (Dinkes) Provinsi Salawesi Barat (Sulbar) meningkatkan sumber daya manusia (SDM) petugas kesehatan pos pelayanan terpadu (Posyandu) untuk mencegah munculnya kasus stunting pada anak/balita.
Pelaksana harian Kepala Dinkes Provinsi Sulbar, dr Darmawiyah, M Adm,Kes di Mamuju, Jumat mengatakan, Dinkes Provinsi mengadakan kegiatan orientasi untuk meningkatkan SDM petugas kesehatan untuk Posyandu.
Ia mengatakan, orientasi tersebut merupakan langkah penting dalam meningkatkan kualitas pelayanan Posyandu di seluruh wilayah provinsi setempat.
"Dengan meningkatnya pemahaman dan keterampilan petugas kesehatan tersebut, diharapkan posyandu dapat berperan lebih efektif dalam upaya meningkatkan kesehatan ibu dan anak di seluruh wilayah setempat," katanya berharap.
Baca juga: Dinkes: Sebanyak 97.119 balita berisiko stunting di Sulbar
Baca juga: Dinkes Sulbar melatih petugas kesehatan cegah stunting
Baca juga: Penjabat Gubernur Sulbar minta Satgas stunting turun ke desa
Sehingga, kata dia, petugas posyandu akan mampu bekerja menurunkan angka kasus stunting di daerah yang menjadi permasalahan pembangunan.
Ia menyampaikan, posyandu merupakan salah satu upaya yang dilakukan pemerintah untuk memberikan pelayanan kesehatan dasar kepada masyarakat, terutama ibu dan anak.
"Melalui posyandu, masyarakat dapat memperoleh informasi, layanan kesehatan, serta pengawasan pertumbuhan dan perkembangan anak secara berkala," katanya.
Ia berharap, petugas Posyandu dapat memberikan perubahan perilaku di masyarakat khususnya kepada Kader sebagai upaya percepatan penurunan stunting, utamanya dalam menekan munculnya kasus baru.
Sehingga, lanjutnya, prevalensi stunting di Sulbar diharapkan tidak bertambah jumlahnya, dan pelayanan kesehatan masyarakat dapat terus ditingkatkan.
Pelaksana harian Kepala Dinkes Provinsi Sulbar, dr Darmawiyah, M Adm,Kes di Mamuju, Jumat mengatakan, Dinkes Provinsi mengadakan kegiatan orientasi untuk meningkatkan SDM petugas kesehatan untuk Posyandu.
Ia mengatakan, orientasi tersebut merupakan langkah penting dalam meningkatkan kualitas pelayanan Posyandu di seluruh wilayah provinsi setempat.
"Dengan meningkatnya pemahaman dan keterampilan petugas kesehatan tersebut, diharapkan posyandu dapat berperan lebih efektif dalam upaya meningkatkan kesehatan ibu dan anak di seluruh wilayah setempat," katanya berharap.
Baca juga: Dinkes: Sebanyak 97.119 balita berisiko stunting di Sulbar
Baca juga: Dinkes Sulbar melatih petugas kesehatan cegah stunting
Baca juga: Penjabat Gubernur Sulbar minta Satgas stunting turun ke desa
Sehingga, kata dia, petugas posyandu akan mampu bekerja menurunkan angka kasus stunting di daerah yang menjadi permasalahan pembangunan.
Ia menyampaikan, posyandu merupakan salah satu upaya yang dilakukan pemerintah untuk memberikan pelayanan kesehatan dasar kepada masyarakat, terutama ibu dan anak.
"Melalui posyandu, masyarakat dapat memperoleh informasi, layanan kesehatan, serta pengawasan pertumbuhan dan perkembangan anak secara berkala," katanya.
Ia berharap, petugas Posyandu dapat memberikan perubahan perilaku di masyarakat khususnya kepada Kader sebagai upaya percepatan penurunan stunting, utamanya dalam menekan munculnya kasus baru.
Sehingga, lanjutnya, prevalensi stunting di Sulbar diharapkan tidak bertambah jumlahnya, dan pelayanan kesehatan masyarakat dapat terus ditingkatkan.