Jakarta (ANTARA) - Presiden Joko Widodo meminta mantan Direktur Pelaksana Bank Dunia Mari Elka Pangestu mewakili dirinya untuk mengorganisasikan institusi Global Blended Finance (GBF) yang telah diluncurkan dalam Presidensi G20 Indonesia.

“Jadi Ibu Mari (Elka), tadi Presiden sudah kasih arahan menjadi special envoy (perwakilan) Presiden (dalam GBF),” ujar Menteri Koordinator bidang Kemaritiman Luhut Binsar Pandjaitan usai melakukan rapat dengan Presiden di Istana Kepresidenan Jakarta, Selasa.

GBF akan menjadi sebuah lembaga internasional, yang akan diposisikan untuk membantu meningkatkan pembiayaan campuran khususnya di negara-negara berkembang.

“Nanti sekaligus dari Global Blended Finance juga ada carbon pricing, teknologi hasil dari G20 dimasukkan di situ. Nanti akan kita atur segera rapat terbatas untuk menyiapkan itu, sehingga dengan cepat Ibu Mari bisa bekerja dengan timnya,” kata Luhut.

Sebagaimana diberitakan sebelumnya, Presidensi G20 Indonesia telah meluncurkan Global Blended Finance (GBF) dengan berbagai mitra dalam rangka menutup kesenjangan pembiayaan pencapaian program Tujuan Pembangunan Berkelanjutan atau Sustainable Development Goals (SDGs).

GBF yang direncanakan berpusat di Bali, diharapkan akan mampu membangun kapasitas antar negara, sektor swasta, dan filantropi, untuk melakukan pembiayaan campuran yang lebih baik.

Mitra dalam GBF saat ini antara lain Blended Finance Taskfore, B Team, GFANZ, UN SDSN, Rockefeller Foundation dan Yayasan Upaya Indonesia Damai.

Baca juga: Ekonom: Kekuatan Indonesia di sektor pariwisata dan ekonomi kreatif


Pewarta : Rangga Pandu Asmara Jingga
Editor : Redaktur Makassar
Copyright © ANTARA 2024