Makassar (ANTARA) - Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Sulawesi Selatan (BKKBN Sulsel) memperkuat Komunikasi, Informasi dan Edukasi (KIE) pada puncak peringatan Hari Keluarga Nasional (Harganas) ke-30 Provinsi Sulsel.
"Pada puncak peringatan Harganas ke-30 ini, sejumlah rangkaian acara dikemas dalam bentuk penguatan KIE dan pemberian penghargaan atas capaian yang diperoleh di tingkat nasional," kata Kepala Perwakilan BKKBN Sulsel Shodiqin di Makassar, Senin.
Dia mengatakan, kegiatan yang menjadi rangkaian peringatan Harganas Ke-30, mencatat sejumlah keberhasilan atas penghargaan di tingkat nasional dan apresiasi kepada mitra kerja.
.
"Kami menyelenggarakan kegiatan yang diawali Pelayanan Sejuta Akseptor pada tanggal 14 Juni serentak di 24 kabupaten/kota dan diakhiri hari ini dengan penyerahan penghargaan atau hadiah lomba," katanya.
Selain itu, juga digelar pelayanan KB dan IVA test, penyerahan bantuan ATTG bagi 12 kelompok UPPKA, lomba gelar dagang kelompok UPPKA dan penandatangan MOU dengan mitra kerja.
Provinsi Sulsel sendiri meraih 9 penghargaan pada peringatan Harganas Tingkat Nasional. Karena itu, Kaper BKKBN Sulsel berharp capaian itu dapat menjadi motivasi dan penyemangat jajarannya ke depan dalam menyukseskan pelaksanaan Program Bangga Kencana dan percepatan penurunan stunting khususnya di Sulsel.
"Kami juga mengapresiasi mitra kerja yang berkontribusi dalam Peringatan Hari Keluarga Nasional Ke-30 Tingkat Provinsi Sulsel dan berharap jalinan kemitraan yang sudah terbangun dapat terus dipertahankan dan ditingkatkan." ujar Shodiqin.
.
Sementara itu, Deputi Adpin BKKBN RI Sukaryo Teguh Santoso disela kehadirannya di Makassar mengatakan, urgensi tema Harganas Ke-30 Tahun 2023 menekankan dua amanah yang diberikan negara kepada BKKBN yaitu menjaga penduduk tumbuh seimbang dan mewujudkan keluarga berkualitas.
Di bidang kependudukan Indonesia saat ini mengalami titik balik dikarenakan program Keluarga Berencana selama ini sudah sukses mengantarkan kepada TFR Nasional di angka 2,14, sehingga tantangan tidak lagi terfokus pada pengendalian kuantitas penduduk, mencegah ledakan penduduk dan menekan jumlah kelahiran.
Sementara itu, tantangan penting yang dihadapi adalah kesenjangan TFR antar wilayah dan upaya percepatan peningkatan kualitas penduduk.
"Untuk itu maka peringatan HARGANAS ke-30 mengusung tema 'Menuju Keluarga Bebas Stunting Untuk Indonesia Maju'," ujar Teguh.
Kepala Perwakilan BKKBN Sulsel Shodiqin disela puncak peringatan Harganas ke-30 Provinsi Sulsel yang digelar di pelataran Kantor BKKBN Sulsel di Makassar. Antara/ Ho-BKKBN Sulsel
"Pada puncak peringatan Harganas ke-30 ini, sejumlah rangkaian acara dikemas dalam bentuk penguatan KIE dan pemberian penghargaan atas capaian yang diperoleh di tingkat nasional," kata Kepala Perwakilan BKKBN Sulsel Shodiqin di Makassar, Senin.
Dia mengatakan, kegiatan yang menjadi rangkaian peringatan Harganas Ke-30, mencatat sejumlah keberhasilan atas penghargaan di tingkat nasional dan apresiasi kepada mitra kerja.
.
"Kami menyelenggarakan kegiatan yang diawali Pelayanan Sejuta Akseptor pada tanggal 14 Juni serentak di 24 kabupaten/kota dan diakhiri hari ini dengan penyerahan penghargaan atau hadiah lomba," katanya.
Selain itu, juga digelar pelayanan KB dan IVA test, penyerahan bantuan ATTG bagi 12 kelompok UPPKA, lomba gelar dagang kelompok UPPKA dan penandatangan MOU dengan mitra kerja.
Provinsi Sulsel sendiri meraih 9 penghargaan pada peringatan Harganas Tingkat Nasional. Karena itu, Kaper BKKBN Sulsel berharp capaian itu dapat menjadi motivasi dan penyemangat jajarannya ke depan dalam menyukseskan pelaksanaan Program Bangga Kencana dan percepatan penurunan stunting khususnya di Sulsel.
"Kami juga mengapresiasi mitra kerja yang berkontribusi dalam Peringatan Hari Keluarga Nasional Ke-30 Tingkat Provinsi Sulsel dan berharap jalinan kemitraan yang sudah terbangun dapat terus dipertahankan dan ditingkatkan." ujar Shodiqin.
.
Sementara itu, Deputi Adpin BKKBN RI Sukaryo Teguh Santoso disela kehadirannya di Makassar mengatakan, urgensi tema Harganas Ke-30 Tahun 2023 menekankan dua amanah yang diberikan negara kepada BKKBN yaitu menjaga penduduk tumbuh seimbang dan mewujudkan keluarga berkualitas.
Di bidang kependudukan Indonesia saat ini mengalami titik balik dikarenakan program Keluarga Berencana selama ini sudah sukses mengantarkan kepada TFR Nasional di angka 2,14, sehingga tantangan tidak lagi terfokus pada pengendalian kuantitas penduduk, mencegah ledakan penduduk dan menekan jumlah kelahiran.
Sementara itu, tantangan penting yang dihadapi adalah kesenjangan TFR antar wilayah dan upaya percepatan peningkatan kualitas penduduk.
"Untuk itu maka peringatan HARGANAS ke-30 mengusung tema 'Menuju Keluarga Bebas Stunting Untuk Indonesia Maju'," ujar Teguh.