Jakarta (ANTARA) - Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) menyiapkan empat dukungan untuk menyukseskan acara Sail Teluk Cenderawasih (STC) 2023 yang akan berlangsung di Biak Numfor, Papua pada November mendatang.
Wakil Menteri Komunikasi dan Informatika (Wamenkominfo) Nezar Patria mengatakan empat jenis dukungan yang dihadirkan dalam acara itu adalah diseminasi informasi, penyediaan infrastruktur digital, monitoring spektrum frekuensi, dan pemantauan aktivitas di ruang digital untuk mencegah penyebaran hoaks dan disinformasi.
“Sesuai dengan instruksi Presiden Joko Widodo yang bisa kita lakukan adalah amplifikasi dengan perangkat yang sudah dimiliki. Kemudian untuk dukungan teknis menggunakan seluruh perangkat yang dimiliki oleh Kominfo untuk berkonsentrasi demi suksesnya acara Sail Teluk Cendrawasih,” kata Nezar dalam keterangan tertulisnya yang diterima, Selasa.
Selain menjelaskan empat dukungan untuk STC 2023, Nezar dalam Rapat Koordinasi Tingkat Menteri Persiapan Sail Teluk Cendrawasih, di Kantor Kementerian Investasi/BKPM, Jakarta Selatan itu menyatakan bahwa ajang olahraga tersebut menjadi salah satu panggung bagi Papua menunjukkan semangat persatuan dan kebersamaan dalam membangun daerah melalui kolaborasi pemerintah daerah, pemerintah pusat, BUMN, sektor swasta hingga masyarakat.
Maka dari itu dari sisi diseminasi informasi, STC 2023 akan dikenalkan bukan sekadar panggung untuk kegiatan olahraga semata tapi juga mengenalkan sisi-sisi lain dari sektor sosial dan budaya seperti potensi wisata bahari, hasil karya UMKM lokal, hingga mengenalkan adat serta budaya Papua kepada masyarakat yang lebih luas.
Membahas dukungan infrastruktur digital untuk STC 2023, Kemenkominfo juga telah berkoordinasi dengan mitra penyelenggara layanan telekomunikasi seluler untuk memperkuat jaringan telekomunikasi di kawasan yang menjadi lokasi penyelenggaraan STC.
“Ada beberapa hal yang menjadi catatan kami, terutama permintaan menjamin infrastruktur komunikasi yang ada di seputar lokasi acara ini. Laporan sudah kita dapatkan, kita coba lihat ada blankspot, mungkin nanti kita coba kerja sama dengan Telkom, Telkomsel, dan juga BAKTI. Kalau untuk amplifikasi, jangan khawatir, kita sudah terbiasa untuk melakukan hal ini,” ujarnya.
Nezar juga mengatakan Kemenkominfo juga menyiapkan pengawasan dan pengamanan penggunaan spektrum frekuensi radio.
Selama tanggal 1-7 November 2023, pemantauan akan dilakukan di sekitar lokasi acara agar dapat meminimalkan potensi gangguan frekuensi terutama untuk penerbangan.
“Kita akan melakukan monitoring frekuensi, pemantauan teknis untuk mencegah terjadinya gangguan spektrum frekuensi yang bisa mengganggu penerbangan di seputar lokasi acara puncak STC,” kata Nezar.
Terakhir, Kemenkominfo juga akan mengintensifkan pemantauan di ruang digital agar dapat mengantisipasi penyebaran hoaks dan disinformasi terkait STC 2023.
STC 2023 merupakan salah satu bagian Rencana Aksi Instruksi Presiden Nomor 9 Tahun 2020 tentang Percepatan Pembangunan Kesejahteraan di Provinsi Papua dan Provinsi Papua Barat, maka dari itu pelaksanaannya tidak hanya melibatkan pemerintah di daerah tapi juga pemerintah tingkat nasional.
Baca juga: Pemkab Maros Sulsel menjajaki kerja sama pariwisata dengan Biak Numfor
Wakil Menteri Komunikasi dan Informatika (Wamenkominfo) Nezar Patria mengatakan empat jenis dukungan yang dihadirkan dalam acara itu adalah diseminasi informasi, penyediaan infrastruktur digital, monitoring spektrum frekuensi, dan pemantauan aktivitas di ruang digital untuk mencegah penyebaran hoaks dan disinformasi.
“Sesuai dengan instruksi Presiden Joko Widodo yang bisa kita lakukan adalah amplifikasi dengan perangkat yang sudah dimiliki. Kemudian untuk dukungan teknis menggunakan seluruh perangkat yang dimiliki oleh Kominfo untuk berkonsentrasi demi suksesnya acara Sail Teluk Cendrawasih,” kata Nezar dalam keterangan tertulisnya yang diterima, Selasa.
Selain menjelaskan empat dukungan untuk STC 2023, Nezar dalam Rapat Koordinasi Tingkat Menteri Persiapan Sail Teluk Cendrawasih, di Kantor Kementerian Investasi/BKPM, Jakarta Selatan itu menyatakan bahwa ajang olahraga tersebut menjadi salah satu panggung bagi Papua menunjukkan semangat persatuan dan kebersamaan dalam membangun daerah melalui kolaborasi pemerintah daerah, pemerintah pusat, BUMN, sektor swasta hingga masyarakat.
Maka dari itu dari sisi diseminasi informasi, STC 2023 akan dikenalkan bukan sekadar panggung untuk kegiatan olahraga semata tapi juga mengenalkan sisi-sisi lain dari sektor sosial dan budaya seperti potensi wisata bahari, hasil karya UMKM lokal, hingga mengenalkan adat serta budaya Papua kepada masyarakat yang lebih luas.
Membahas dukungan infrastruktur digital untuk STC 2023, Kemenkominfo juga telah berkoordinasi dengan mitra penyelenggara layanan telekomunikasi seluler untuk memperkuat jaringan telekomunikasi di kawasan yang menjadi lokasi penyelenggaraan STC.
“Ada beberapa hal yang menjadi catatan kami, terutama permintaan menjamin infrastruktur komunikasi yang ada di seputar lokasi acara ini. Laporan sudah kita dapatkan, kita coba lihat ada blankspot, mungkin nanti kita coba kerja sama dengan Telkom, Telkomsel, dan juga BAKTI. Kalau untuk amplifikasi, jangan khawatir, kita sudah terbiasa untuk melakukan hal ini,” ujarnya.
Nezar juga mengatakan Kemenkominfo juga menyiapkan pengawasan dan pengamanan penggunaan spektrum frekuensi radio.
Selama tanggal 1-7 November 2023, pemantauan akan dilakukan di sekitar lokasi acara agar dapat meminimalkan potensi gangguan frekuensi terutama untuk penerbangan.
“Kita akan melakukan monitoring frekuensi, pemantauan teknis untuk mencegah terjadinya gangguan spektrum frekuensi yang bisa mengganggu penerbangan di seputar lokasi acara puncak STC,” kata Nezar.
Terakhir, Kemenkominfo juga akan mengintensifkan pemantauan di ruang digital agar dapat mengantisipasi penyebaran hoaks dan disinformasi terkait STC 2023.
STC 2023 merupakan salah satu bagian Rencana Aksi Instruksi Presiden Nomor 9 Tahun 2020 tentang Percepatan Pembangunan Kesejahteraan di Provinsi Papua dan Provinsi Papua Barat, maka dari itu pelaksanaannya tidak hanya melibatkan pemerintah di daerah tapi juga pemerintah tingkat nasional.
Baca juga: Pemkab Maros Sulsel menjajaki kerja sama pariwisata dengan Biak Numfor