Makassar (ANTARA) - Pakar ekonomi Universitas Hasanuddin (Unhas) Prof Marsuki DEA mengatakan Pekan Raya Sulsel (PRS) selama sepekan yang dilaksanakan oleh Pemprov Sulsel dalam rangka hari jadi ke-354 Provinsi Sulsel menjadi ajang dan momentum mendorong dan meningkatkan perekonomian di Sulawesi Selatan.
Prof Marzuki di Makassar, Selasa, mengatakan kegiatan PRS kali ini selain memberi info ke publik tentang berbagai prestasi ekonomi yang diraih Sulsel, juga diharapkan dapat menjadi wadah para pelaku ekonomi lain terutama masyarakat kebanyakan, dan dunia usaha bisa saling berinteraksi baik secara normatif maupun secara fisik selama 3-4 hari ke depan.
Dari sisi ekonomi keseharian, tentu saja kegiatan ini tampaknya akan berdampak terhadap peningkatan beberapa aktivitas ekonomi dan bisnis yang terjadi sebab adanya berbagai kegiatan yang dilaksanakan.
"Seperti karnaval budaya, pesta rakyat, bazar murah, festival pemilihan duta investasi, dan budaya, presentasi produk, serta berbagai perlombaan lain. Ini jadi sarana dan momentum mendorong pertumbuhan ekonomi,” ujar Guru Besar Unhas ini.
Ia menjelaskan Pekan Raya Sulsel itu sama efeknya ketika dipersandingkan dengan kegiatan seperti Pekan Raya Jakarta. Sebab seluruh pemangku kepentingan yang berjibaku mendorong perekonomian, saling bertemu dan saling memberikan tawaran dan komitmen yang berujung pada peningkatan ekonomi daerah yang pada gilirannya akan meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
Pembukaan Pekan Raya Sulsel yang dilaksanakan di CPI Makassar sejak Senin (28/8) malam menjadi perhatian warga Sulsel dan warga luar Sulsel. Warga atau masyarakat antusias meninjau spot kegiatan Pekan Raya Sulsel tersebut.
“Semoga saja rencana Pekan Raya Sulsel ini akan menjadi inspirasi baru bagaimana kedepannya bagaimana sebaiknya model pembangunan yang akan dilaksanakan sehingga harapan untuk merealisasikan cita-cita menjadikan Sulsel sebagai lokomotif pembangunan Indonesia dari timur terus terjaga,” ujar Prof Marsuki.
Prof Marzuki di Makassar, Selasa, mengatakan kegiatan PRS kali ini selain memberi info ke publik tentang berbagai prestasi ekonomi yang diraih Sulsel, juga diharapkan dapat menjadi wadah para pelaku ekonomi lain terutama masyarakat kebanyakan, dan dunia usaha bisa saling berinteraksi baik secara normatif maupun secara fisik selama 3-4 hari ke depan.
Dari sisi ekonomi keseharian, tentu saja kegiatan ini tampaknya akan berdampak terhadap peningkatan beberapa aktivitas ekonomi dan bisnis yang terjadi sebab adanya berbagai kegiatan yang dilaksanakan.
"Seperti karnaval budaya, pesta rakyat, bazar murah, festival pemilihan duta investasi, dan budaya, presentasi produk, serta berbagai perlombaan lain. Ini jadi sarana dan momentum mendorong pertumbuhan ekonomi,” ujar Guru Besar Unhas ini.
Ia menjelaskan Pekan Raya Sulsel itu sama efeknya ketika dipersandingkan dengan kegiatan seperti Pekan Raya Jakarta. Sebab seluruh pemangku kepentingan yang berjibaku mendorong perekonomian, saling bertemu dan saling memberikan tawaran dan komitmen yang berujung pada peningkatan ekonomi daerah yang pada gilirannya akan meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
Pembukaan Pekan Raya Sulsel yang dilaksanakan di CPI Makassar sejak Senin (28/8) malam menjadi perhatian warga Sulsel dan warga luar Sulsel. Warga atau masyarakat antusias meninjau spot kegiatan Pekan Raya Sulsel tersebut.
“Semoga saja rencana Pekan Raya Sulsel ini akan menjadi inspirasi baru bagaimana kedepannya bagaimana sebaiknya model pembangunan yang akan dilaksanakan sehingga harapan untuk merealisasikan cita-cita menjadikan Sulsel sebagai lokomotif pembangunan Indonesia dari timur terus terjaga,” ujar Prof Marsuki.