Mamuju (ANTARA) - Pemerintah Provinsi Sulawesi Barat (Sulbar) memprogramkan pembangunan "cold storage" atau gudang pendingin di setiap kabupaten untuk menyimpan dan menjaga kesegaran ikan guna meningkatkan pendapatan nelayan.
"Pemerintah Sulbar membangun 'cold storage' sebagai pendingin dan pengawet ikan, karena merupakan kebutuhan dalam rangka meningkatkan produksi perikanan Sulbar," kata penjabat Gubernur Sulbar, Zudan Arif Fakhrullah di Mamuju, Minggu.
Ia mengatakan seluruh nelayan di Sulbar memiliki kebutuhan yang sama yaitu adanya gudang pendingin untuk mengawetkan ikan sehingga harga ikan terjaga.
Menurut dia, pemerintah setempat berupaya memenuhi kebutuhan nelayan dengan membangun sarana itu di setiap kabupaten.
Cold storage merupakan ruangan dan gudang yang dirancang khusus dengan suhu tertentu dan digunakan untuk menyimpan berbagai macam produk terutama produk cepat rusak dengan tujuan untuk mempertahankan kesegarannya.
Ia menyampaikan setiap kabupaten di Sulbar, harus dibangunkan sarana tersebut pada 2024 agar seluruh nelayan dapat memanfaatkannya untuk menampung ikan agar dapat tahan lama sebelum dijual dan membawa keuntungan bagi mereka.
"Apabila sarana itu dibangun maka nelayan tidak akan rugi karena ikannya busuk sebelum dijual, namun dengan fasilitas itu ikan tetap segar dan memiliki harga tinggi," katanya.
Gubernur Sulbar juga menyampaikan bahwa ikan menjadi salah satu komoditas penyumbang inflasi tertinggi di Sulbar. Hal itu terjadi karena tidak adanya gudang pendingin yang dapat mengawetkan ikan hasil tangkapan nelayan.
"Apabila cold storage dibangun maka ikan yang dihasilkan para nelayan dalam jumlah banyak akan ditampung sehingga harga jualnya tidak akan tinggi di pasaran, sehingga tidak akan menjadi penyumbang inflasi," katanya.
Ia mengatakan nelayan dan pedagang ikan mengharapkan cold storage tersebut karena berpeluang meningkatkan kesejahteraannya dan mengurangi beban ekonomi masyarakat.
"Pedagang dapat menyimpan hasil tangkapannya dalam jumlah banyak sehingga akan menguntungkan, dan pedagang juga tidak akan kehabisan stok ikan yang dijual sehingga akan meningkatkan pendapatan," katanya.
Baca juga: Nelayan Mamuju butuh SPBU khusus
"Pemerintah Sulbar membangun 'cold storage' sebagai pendingin dan pengawet ikan, karena merupakan kebutuhan dalam rangka meningkatkan produksi perikanan Sulbar," kata penjabat Gubernur Sulbar, Zudan Arif Fakhrullah di Mamuju, Minggu.
Ia mengatakan seluruh nelayan di Sulbar memiliki kebutuhan yang sama yaitu adanya gudang pendingin untuk mengawetkan ikan sehingga harga ikan terjaga.
Menurut dia, pemerintah setempat berupaya memenuhi kebutuhan nelayan dengan membangun sarana itu di setiap kabupaten.
Cold storage merupakan ruangan dan gudang yang dirancang khusus dengan suhu tertentu dan digunakan untuk menyimpan berbagai macam produk terutama produk cepat rusak dengan tujuan untuk mempertahankan kesegarannya.
Ia menyampaikan setiap kabupaten di Sulbar, harus dibangunkan sarana tersebut pada 2024 agar seluruh nelayan dapat memanfaatkannya untuk menampung ikan agar dapat tahan lama sebelum dijual dan membawa keuntungan bagi mereka.
"Apabila sarana itu dibangun maka nelayan tidak akan rugi karena ikannya busuk sebelum dijual, namun dengan fasilitas itu ikan tetap segar dan memiliki harga tinggi," katanya.
Gubernur Sulbar juga menyampaikan bahwa ikan menjadi salah satu komoditas penyumbang inflasi tertinggi di Sulbar. Hal itu terjadi karena tidak adanya gudang pendingin yang dapat mengawetkan ikan hasil tangkapan nelayan.
"Apabila cold storage dibangun maka ikan yang dihasilkan para nelayan dalam jumlah banyak akan ditampung sehingga harga jualnya tidak akan tinggi di pasaran, sehingga tidak akan menjadi penyumbang inflasi," katanya.
Ia mengatakan nelayan dan pedagang ikan mengharapkan cold storage tersebut karena berpeluang meningkatkan kesejahteraannya dan mengurangi beban ekonomi masyarakat.
"Pedagang dapat menyimpan hasil tangkapannya dalam jumlah banyak sehingga akan menguntungkan, dan pedagang juga tidak akan kehabisan stok ikan yang dijual sehingga akan meningkatkan pendapatan," katanya.
Baca juga: Nelayan Mamuju butuh SPBU khusus