Makassar (ANTARA) - Pemerintah Kota Makassar, Sulawesi Selatan bersama perusahaan asal Jepang, PT Oriental Consultants Indonesia (PT OCI) dan Oriental Consultant’s Global (OCG) berkolaborasi menghadirkan pabrik es pertama di wilayah kepulauan, yang akan membantu nelayan menjaga kualitas hasil tangkapan laut.
"Hadirnya pabrik es di Pulau Barrang Lompo akan memberikan dampak ekonomi yang baik, terutama bagi masyarakat di kepulauan," ujar Wali Kota Makassar Munafri Arifuddin saat bertemu perwakilan PT OCI dan OCG di Kantor Balai Kota, Makassar, Jumat.
Munafri Arifuddin menilai kolaborasi ini mewujudkan transformasi wilayah kepulauan melalui program Smart Island Pilot Project (SIPP) yang merupakan salah satu agenda prioritas dari kerja sama ini. Karena itu keberadaan pabrik es akan memberi efek ganda terhadap aktivitas ekonomi di pulau.
Kehadiran fasilitas tersebut diharapkan mampu memperkuat perekonomian masyarakat pesisir, sekaligus menjadi bagian dari inovasi berkelanjutan yang memadukan teknologi, lingkungan, dan kesejahteraan warga.
Program ini dirancang sebagai langkah strategis untuk menjadikan Pulau Barang Lompo, di Kecamatan Kepulauan Sangkarrang, sebagai percontohan pulau cerdas yang terintegrasi.
"Bukan hanya soal penyediaan es, tapi efek ikutannya jauh lebih besar. Akan banyak orang datang membeli es, sambil menunggu mereka bisa belanja makan, minum, atau kebutuhan lain. Dengan begitu, ekonomi di sana bisa lebih tumbuh," ujar politisi Golkar itu.
Tak hanya itu, Pemkot Makassar juga menyiapkan rencana perbaikan dermaga di Pulau Barang Lompo agar dapat menunjang mobilitas nelayan dan aktivitas distribusi.
"Berharap fasilitas dermaga yang lebih memadai akan menjadikan pulau tersebut sebagai pusat singgah nelayan untuk membeli es menunjang hasil melaut," kata Appi.
Dari pihak investor, perwakilan Oriental Consultant Global Michino, memaparkan rencana teknis pembangunan pabrik es tersebut.
Ia menjelaskan, produksi es akan menggunakan air sumur yang ditampung dengan pompa dan diolah melalui mesin modern.
Mesin es ini mampu memproduksi hingga 100 ton dalam satu hari, dan 200 ton dalam dua hari dengan waktu proses sekitar 7-8 jam.
"Kami sudah melakukan uji coba, hasil es berwarna putih susu dengan tingkat kekerasan tinggi, mampu bertahan dalam box es lebih dari dua hari. Bahkan sudah dicoba oleh nelayan, warga, dan pihak kelurahan, dan hasilnya cukup baik," jelas Michino.

Pemkot Makassar dan perusahaan Jepang hadirkan pabrik es pertama di kepulauan

Pertemuan Wali Kota Makassar Munafri Arifuddin bersama pihak perusahaan asal Jepang, PT Oriental Consultants Indonesia (PT OCI) dan Oriental Consultant’s Global (OCG) di Makassar, Jumat (12/09/2025). ANTARA/HO-Humas Pemkot Makassar
