Mamuju (ANTARA) - Kapolda Sulawesi Barat Inspektur Jenderal Polisi Adang Ginanjar mengajak mahasiswa di daerah itu agar menggunakan teknologi informasi secara bijak.
"Menyikapi kemajuan teknologi seperti saat ini, saya berharap adik-adik mahasiswa harus bijak bersosial media sehingga mendapatkan manfaatnya, dan bukan mudaratnya," kata Adang Ginanjar, saat memberikan kuliah umum di Kampus STAIN Kabupaten Majene, Sulbar, Selasa.
Saat ini, kata Kapolda, kasus tindak pidana dengan menggunakan teknologi juga semakin banyak seperti penipuan, asusila dan kejahatan siber lainnya.
"Untuk itu kita harus bijak dalam media sosial," ujar Adang.
Kapolda menyampaikan bahwa kehadirannya di tengah para mahasiswa adalah salah satu bentuk komitmen bahwa Polda Sulbar dan jajarannya melakukan langkah-langkah kolaborasi dengan para mahasiswa dan dunia kampus.
"Ini adalah bagian dari langkah-langkah kolaborasi antara Polda Sulbar dengan para mahasiswa dan dunia kampus untuk menjaga stabilitas kamtibmas," katanya.
Kapolda juga menekankan perlunya kebersamaan seluruh pihak, termasuk mahasiswa dan dunia kampus dalam menurunkan angka stunting di wilayah Sulbar.
Apalagi, kata dia, provinsi ini berada di posisi kedua terbanyak angka stunting di Indonesia, sehingga diperlukan peningkatan sumber daya manusia (SDM) yang unggul.
"Sehingga perlu adanya sinergi dalam menurunkan angka stunting, apalagi daerah kita cukup kaya akan sumber daya alam untuk meningkatkan SDM yang unggul," ujar Adang.
Pada kesempatan itu, Adang juga menyampaikan bahwa Polda Sulbar terus melakukan pendekatan yang lebih humanis dan dialogis dengan orientasi kepada kebutuhan masyarakat, terutama dalam keamanan dan ketertiban.
Selain Kapolda Sulbar, kuliah umum di Kampus STAIN Kabupaten Majene itu juga menghadirkan cendekiawan perempuan Sulbar Dr Yundini Husni dan Ketua STAIN Kabupaten Majene Prof Dr Wasilah, sebagai narasumber.
"Menyikapi kemajuan teknologi seperti saat ini, saya berharap adik-adik mahasiswa harus bijak bersosial media sehingga mendapatkan manfaatnya, dan bukan mudaratnya," kata Adang Ginanjar, saat memberikan kuliah umum di Kampus STAIN Kabupaten Majene, Sulbar, Selasa.
Saat ini, kata Kapolda, kasus tindak pidana dengan menggunakan teknologi juga semakin banyak seperti penipuan, asusila dan kejahatan siber lainnya.
"Untuk itu kita harus bijak dalam media sosial," ujar Adang.
Kapolda menyampaikan bahwa kehadirannya di tengah para mahasiswa adalah salah satu bentuk komitmen bahwa Polda Sulbar dan jajarannya melakukan langkah-langkah kolaborasi dengan para mahasiswa dan dunia kampus.
"Ini adalah bagian dari langkah-langkah kolaborasi antara Polda Sulbar dengan para mahasiswa dan dunia kampus untuk menjaga stabilitas kamtibmas," katanya.
Kapolda juga menekankan perlunya kebersamaan seluruh pihak, termasuk mahasiswa dan dunia kampus dalam menurunkan angka stunting di wilayah Sulbar.
Apalagi, kata dia, provinsi ini berada di posisi kedua terbanyak angka stunting di Indonesia, sehingga diperlukan peningkatan sumber daya manusia (SDM) yang unggul.
"Sehingga perlu adanya sinergi dalam menurunkan angka stunting, apalagi daerah kita cukup kaya akan sumber daya alam untuk meningkatkan SDM yang unggul," ujar Adang.
Pada kesempatan itu, Adang juga menyampaikan bahwa Polda Sulbar terus melakukan pendekatan yang lebih humanis dan dialogis dengan orientasi kepada kebutuhan masyarakat, terutama dalam keamanan dan ketertiban.
Selain Kapolda Sulbar, kuliah umum di Kampus STAIN Kabupaten Majene itu juga menghadirkan cendekiawan perempuan Sulbar Dr Yundini Husni dan Ketua STAIN Kabupaten Majene Prof Dr Wasilah, sebagai narasumber.