Mamuju (ANTARA) - Polres Majene Provinsi Sulawesi Barat menggelar sosialisasi literasi digital kepada personel kepolisian di daerah itu sebagai upaya menangkal hoaks atau berita bohong dan ujaran kebencian melalui media sosial.
"Sosialisasi literasi digital ini sebagai langkah untuk meningkatkan kesadaran personel kepolisian di Kabupaten Majene dalam memilah informasi serta menjaga etika dalam dunia digital," kata Kasi Humas Polres Majene Iptu Suyuti, Selasa.
Sosialisasi literasi digital dalam rangka menangkal hoaks atau berita bohong dan ujaran kebencian melalui media sosial itu diikuti para personel Polres Majene.
Kasi Humas yang menjadi pemateri pada kegiatan itu menekankan bahwa media sosial memiliki pengaruh besar terhadap opini publik.
Sehingga lanjut Suyuti, setiap pengguna harus lebih bijak dalam menyaring informasi sebelum menyebarkannya.
"Di era digital ini, informasi menyebar dalam hitungan detik, baik yang benar maupun yang salah. Kita harus cermat dalam memverifikasi sebelum membagikan sesuatu agar tidak ikut menyebarkan hoaks," terang Suyuti.
Ia juga mengingatkan bahwa sebagai aparat penegak hukum, personel Polres Majene harus menjadi contoh dalam menggunakan media sosial secara bijak dan bertanggung jawab.
"Kita harus menunjukkan bagaimana bermedia sosial dengan baik. Manfaatkan platform ini untuk menyebarkan informasi yang positif, memberikan edukasi serta meningkatkan kesadaran hukum di masyarakat," jelas Suyuti.
Melalui sosialisasi literasi digital itu, Suyuti berharap seluruh personel Polres Majene mampu menerapkan literasi digital dalam kehidupan sehari-hari serta menjadi agen perubahan dalam menciptakan ruang digital yang lebih sehat dan produktif.
"Media sosial bukan sekadar tempat berbagi informasi, tetapi juga sarana untuk menyebarkan pesan-pesan positif yang bermanfaat bagi masyarakat luas," kata Suyuti.