Mamuju (ANTARA) - Pasar murah murah dalam rangka memperingati hari ulang tahun (HUT) Sulbar ke-19 yang dilaksanakan Pemerintah Provinsi Sulawesi Barat (Sulbar) memberlakukan diskon 30 persen
Penjabat Gubernur Sulbar, Zudan Arif Fakrulloh di Mamuju, Rabu, mengatakan, pasar murah yang digelar pemerintah Sulbar dilaksanakan di anjungan pantai Manakarra Mamuju.
Ia mengatakan, pasar murah tersebut digelar sejak 18 September sampai 24 September 2023, dan bersamaan dengan kegiatan Sulbar Expo dan pesta rakyat yang juga untuk memeriahkan HUT Sulbar.
Menurut dia, pada pasar murah tersebut diberlakukan diskon 30 persen pada sejumlah komoditas yang dijual di pasar murah tersebut.
Ia menyampaikan, pasar murah tersebut digelar atas kerja sama Pemerintah Sulbar dengan Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) Sulbar, Badan Ketahanan Pangan Nasional, Perum Bulog, dan Bank Indonesia BI Perwakilan Sulbar.
Ia menyampaikan, gerakan pasar pangan murah itu, juga sebagai upaya Pemerintah Sulbar dalam mencegah inflasi dan memastikan pasokan kebutuhan pokok tetap tersedia bagi masyarakat di Kabupaten Mamuju.
Kebutuhan pokok yang dijual di pasar murah tersebut lebih murah dari harga pasaran dengan selisih sekitar Rp1.000 sampai Rp7.000 untuk setiap harga satuannya.
Seperti harga beras yang harganya dijual Rp11.000 per kilogram namun dijual dengan harga Rp9.720 per kilogram, selain itu juga dijual telur dengan harga Rp42,000 per rak dan bawang putih 32,000 per kilogram di pasar murah itu.
Kemudian harga minyak goreng dijual dengan harga Rp13.000 per kilogram, kemudian cabe keriting dijual dengan harga 19.000 per kilogram, bawang merah dengan harga Rp18.000 per kilogram dan daging ayam 54.500 per kilogram.
"Komoditas tersebut mendapat diskon 30 persen dan tidak menutup kemungkinan akan diskon hingga 50 persen ketika Sulbar Expo Pemerintah Sulbar akan ditutup," katanya.
Ia mengatakan, Provinsi Sulbar terus berupaya menurunkan inflasi yang mencapai 2,20 persen, dengan berbagai untuk menekan inflasi.
"Pemerintah Sulbar berharap agar masyarakat yang memiliki anak stunting atau berada pada keluarga miskin ekstrem, dapat mengunjungi pasar murah tersebut untuk mengurangi beban ekonominya," katanya.
Penjabat Gubernur Sulbar, Zudan Arif Fakrulloh di Mamuju, Rabu, mengatakan, pasar murah yang digelar pemerintah Sulbar dilaksanakan di anjungan pantai Manakarra Mamuju.
Ia mengatakan, pasar murah tersebut digelar sejak 18 September sampai 24 September 2023, dan bersamaan dengan kegiatan Sulbar Expo dan pesta rakyat yang juga untuk memeriahkan HUT Sulbar.
Menurut dia, pada pasar murah tersebut diberlakukan diskon 30 persen pada sejumlah komoditas yang dijual di pasar murah tersebut.
Ia menyampaikan, pasar murah tersebut digelar atas kerja sama Pemerintah Sulbar dengan Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) Sulbar, Badan Ketahanan Pangan Nasional, Perum Bulog, dan Bank Indonesia BI Perwakilan Sulbar.
Ia menyampaikan, gerakan pasar pangan murah itu, juga sebagai upaya Pemerintah Sulbar dalam mencegah inflasi dan memastikan pasokan kebutuhan pokok tetap tersedia bagi masyarakat di Kabupaten Mamuju.
Kebutuhan pokok yang dijual di pasar murah tersebut lebih murah dari harga pasaran dengan selisih sekitar Rp1.000 sampai Rp7.000 untuk setiap harga satuannya.
Seperti harga beras yang harganya dijual Rp11.000 per kilogram namun dijual dengan harga Rp9.720 per kilogram, selain itu juga dijual telur dengan harga Rp42,000 per rak dan bawang putih 32,000 per kilogram di pasar murah itu.
Kemudian harga minyak goreng dijual dengan harga Rp13.000 per kilogram, kemudian cabe keriting dijual dengan harga 19.000 per kilogram, bawang merah dengan harga Rp18.000 per kilogram dan daging ayam 54.500 per kilogram.
"Komoditas tersebut mendapat diskon 30 persen dan tidak menutup kemungkinan akan diskon hingga 50 persen ketika Sulbar Expo Pemerintah Sulbar akan ditutup," katanya.
Ia mengatakan, Provinsi Sulbar terus berupaya menurunkan inflasi yang mencapai 2,20 persen, dengan berbagai untuk menekan inflasi.
"Pemerintah Sulbar berharap agar masyarakat yang memiliki anak stunting atau berada pada keluarga miskin ekstrem, dapat mengunjungi pasar murah tersebut untuk mengurangi beban ekonominya," katanya.