Makassar (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Sidrap, Sulawesi Selatan jelang berakhirnya tahun 2024 kembali menggelar Gerakan Pangan Murah (GPM) untuk mengendalikan inflasi daerah.
Penjabat (Pj) Bupati Sidrap H. Basra dalam keterangannya diterima di Makassar, Selasa, mengharapkan gerakan pangan murah di Kabupaten Sidrap mampu mengendalikan inflasi dan menjaga stabilisasi pasokan dan harga pangan.
"Gerakan pangan murah ini diharapkan dapat menekan laju inflasi, menjaga stabilisasi pasokan dan harga pangan serta membantu masyarakat mendapatkan kebutuhan pokok dengan harga yang terjangkau,” ujarnya.
Basra menyebut GPM merupakan bagian dari upaya sinergis antara pemerintah pusat dan daerah untuk mengendalikan inflasi, khususnya inflasi yang disebabkan oleh sektor pangan.
Ia pun berkomitmen untuk terus mendukung program itu dan meminta kepada Dinas Tanaman Pangan, Holtikultura, Perkebunan dan Ketahanan Pangan (DTPHPKP) untuk membangun kolaborasi yang kuat dengan seluruh pemangku kepentingan baik BUMN dan pelaku usaha pangan lainnya.
"Pemerintah daerah berharap program GPM ini dapat memberikan manfaat dalam menjaga stabilitas harga dan memastikan ketersediaan bahan pokok dengan harga stabil, terutama di tengah meningkatnya permintaan dan potensi kenaikan harga menjelang akhir tahun," katanya.
Pada GPM ini berbagai bahan pokok seperti beras, gula, minyak goreng, bawang merah, bawang putih, telur dan daging ayam serta bahan pangan lainnya disiapkan.
Adapun tingkat yang inflasi Kabupaten Sidrap secara tahunan atau year on year pada November 2024 yakni di angka 1,89 persen. Angka ini pun diharapkan tidak menyentuh angka yang ditetapkan pemerintah pusat yakni 2,5 persen.
Kegiatan GPM itu juga dihadiri Kadis DTPHPKP, Ibrahim, Pimca Bulog Sidrap, Simon Melkisedek Lakapu, Sekretaris Perdagangan dan Perindustrian, Muhammad Basri, Sekretaris Dinsos, Hj. Nurhidayah serta undangan lainnya.