Makassar (ANTARA) - Bupati Kabupaten Sidenreng Rappang (Sidrap) Syaharuddin Alrif bertekad dan berkomitmen menjadikan daerahnya menjadi lumbung beras Indonesia dan bukan menjadi sarang peredaran narkoba yang selama ini menjadi stigma publik.
"Saya sudah ganti, tidak ada lagi berita-berita begitu. Saya sudah ganti itu menjadi Sidrap lumbung beras Indonesia, lumbung telur Indonesia, lumbung penghafal Alquran Indonesia, dan lumbung energi terbarukan Indonesia," ujarnya disela buka puasa bersama komunitas masyarakat dan organisasi pemuda Sidrap di Makassar, Sulawesi Selatan, Selasa.
Ia menekankan, ke depan tidak ada stigma yang selalu menyudutkan Kabupaten Sidrap sebagai daerah peredaran narkotika, dan itu dirubah dengan meyakinkan masyarakat agar turut bersama-sama membangun citra positif, mengingat Sidrap sejak dulu dikenal menjadi lumbung pangan.
"Jadi, semua itu saya sudah menyampaikan ke seluruh komponen masyarakat, semuanya, tidak lagi bahasa bahasa-bahasa negatif di Sidrap," papar mantan Wakil Ketua DPRD Sulsel ini menegaskan.
Guna mengantisipasi adanya transaksi narkoba di daerahnya, pria disapa akrab Sahar ini bilang, terus berkoordinasi dengan pihak kepolisian termasuk tokoh-tokoh masyarakat dan tokoh pemuda untuk ikut berperang bersama-sama melawan peredaran narkoba.
"Soal narkoba, saya sudah minta ke Polres Sidrap (penanganan). Alhamdulillah, tidak ada lagi yang seperti itu. Insya Allah, saya berkomitmen bahwa di kepemimpinan kami, mulai dari anak kecil, remaja, pemuda, mamak-mamak, bapak-bapak, janda duda, semua berperan aktif untuk melawan seperti itu (narkoba)," ucapnya menekankan.
Pihaknya sejauh ini terus mendorong serta memberikan semangat pada masyarakat untuk terlibat melawan, melaporkan dan turut berpartisipasi mengawasi peredaran narkoba karena dampaknya sangat merusak tatanan kehidupan.
Selain itu, ia bertekad menjadikan Kabupaten Sidrap lumbung pangan nasional dengan memproduksi serta menghasilkan beras secara terus menerus setiap tahun tanpa putus agar stabilitas pangan terus terjaga.
"Saya berkomitmen dan meminta bantuan masyarakat agar terus memproduksi beras. Kita targetkan satu tahun tiga kali panen, artinya setiap empat bulan kita bisa panen beras. Saya akan siapkan sistem dan fasilitas pendukung pertanian untuk mewujudkan target itu," tuturnya bersemangat.