Pangkep (ANTARA) - Wakil Bupati Pangkajene Kepulauan (Pangkep), Syahban Sammana mengimbau keterlibatan seluruh stakeholder dalam upaya penurunan angka stunting kabupaten tersebut.
.
"Melalui Rapat Koordinasi dan Monitoring Evaluasi Tim Percepatan Penurunan Stunting (TPPS) Kabupaten Pangkep ini diharapkan keterlibatan semua pihak untuk menurunkan stunting," kata Syahban menanggapi penanganan Stunting di Pangkep, Selasa.
Menurut dia, stunting tidak bisa dituntaskan oleh BKKBN dan dinas kesehatan saja, namun membutuhkan keterlibatan dan peran aktif seluruh sektor baik yang berkenan dengan kesehatan maupun pola hidup masyarakat.
.
"Kita perlu bergerak bersama-sama menurunkan stunting, karena itu dinas-dinas yang ada saya harapkan dapat bergerak bersama, bersinergi mengentaskan masalah stunting ini, sesuai dengan bidang tugas masing-masing," ujarnya selaku Ketua TPPS Kabupaten Pangkep.
Sementara itu, Kepala Perwakilan BKKBN Provinsi Sulawesi Selatan, Shodiqin mengatakan Rakor dan Monev TPPS ini sebagai tindak lanjut arahan BKKBN Pusat agar setiap provinsi melakukan monitoring dan evaluasi (monev) atas pelaksanaan percepatan penurunan stunting di kabupaten/kota.
Rapat monev ini sebagai wadah bersama untuk mengukur sejauh mana upaya penanganan stunting, termasuk kinerja TPPS, tim pendamping keluarga dan Satgas Stunting Pangkep.
"Sekaligus menyusun langkah-langkah strategis ke depan untuk mengentaskan masalah stunting ini," ujar Shodiqin.
Lebih lanjut, disebutkan, ada 10 kabupaten/kota yang menjadi lokus pelaksanaan monev stunting ini, terbagi dalam 3 kategori yaitu angka stunting tinggi, sedang dan rendah.
Karena itu, dia berharap setiap bulan ada laporan dari tiap TPPS menyangkut kondisi saat ini dan upaya yang telah dilakukan untuk penurunan stunting. Laporan tersebut selanjutnya akan diteruskan ke pemerintah pusat.
.
"Melalui Rapat Koordinasi dan Monitoring Evaluasi Tim Percepatan Penurunan Stunting (TPPS) Kabupaten Pangkep ini diharapkan keterlibatan semua pihak untuk menurunkan stunting," kata Syahban menanggapi penanganan Stunting di Pangkep, Selasa.
Menurut dia, stunting tidak bisa dituntaskan oleh BKKBN dan dinas kesehatan saja, namun membutuhkan keterlibatan dan peran aktif seluruh sektor baik yang berkenan dengan kesehatan maupun pola hidup masyarakat.
.
"Kita perlu bergerak bersama-sama menurunkan stunting, karena itu dinas-dinas yang ada saya harapkan dapat bergerak bersama, bersinergi mengentaskan masalah stunting ini, sesuai dengan bidang tugas masing-masing," ujarnya selaku Ketua TPPS Kabupaten Pangkep.
Sementara itu, Kepala Perwakilan BKKBN Provinsi Sulawesi Selatan, Shodiqin mengatakan Rakor dan Monev TPPS ini sebagai tindak lanjut arahan BKKBN Pusat agar setiap provinsi melakukan monitoring dan evaluasi (monev) atas pelaksanaan percepatan penurunan stunting di kabupaten/kota.
Rapat monev ini sebagai wadah bersama untuk mengukur sejauh mana upaya penanganan stunting, termasuk kinerja TPPS, tim pendamping keluarga dan Satgas Stunting Pangkep.
"Sekaligus menyusun langkah-langkah strategis ke depan untuk mengentaskan masalah stunting ini," ujar Shodiqin.
Lebih lanjut, disebutkan, ada 10 kabupaten/kota yang menjadi lokus pelaksanaan monev stunting ini, terbagi dalam 3 kategori yaitu angka stunting tinggi, sedang dan rendah.
Karena itu, dia berharap setiap bulan ada laporan dari tiap TPPS menyangkut kondisi saat ini dan upaya yang telah dilakukan untuk penurunan stunting. Laporan tersebut selanjutnya akan diteruskan ke pemerintah pusat.