Makassar (ANTARA) - Kepala Kantor Wilayah (Kanwil) Komisi Pengawas Persaingan Usaha (KPPU) VI Makassar Hilman Pujana mengingatkan setiap distributor agar tidak menahan atau menimbun bahan pangan, seperti beras, di tengah melonjaknya harga saat ini.

"Kita akan tetap awasi. Di sini ada Satgas Pangan dan kita harap distributor tidak menahan pasokan beras," ujarnya di Makassar, Sulawesi Selatan, Kamis.

Hilman Pujana mengatakan kenaikan harga pada komoditi beras dipengaruhi oleh beberapa sebab, bisa karena pasokan dan juga permintaan.

Kenaikan harga, kata dia, juga karena adanya fenomena El Nino sehingga musim kemarau lebih lama dari tahun sebelumnya, yang harusnya siklus tanam padi berjalan seperti dulu.

"Kita berharap para pelaku usaha di bidang distribusi agar tidak bermain-main, yang bisa mengganggu distribusi karena dampaknya akan sangat besar bagi masyarakat," katanya.

Meski demikian ia juga sudah berkoordinasi dengan pihak Perum Bulog untuk ketersediaan beras. Apalagi Bulog sudah memastikan stok beras yang dimilikinya masih cukup tersedia hingga akhir tahun.

Sementara itu Wakil Wali Kota Makassar Fatmawati mengatakan pihaknya bersama Perum Bulog telah menyiapkan 10 ton beras untuk disebar kepada masyarakat melalui operasi pasar.

"Kami siapkan 10 ton beras untuk operasi pasar. Kenaikan harga beras terasa sangat berpengaruh terhadap masyarakat. Semoga dengan operasi pasar ini sedikit membantu," ujarnya.

Fatmawati Rusdi yang mendampingi PJ Gubernur Sulsel Bahtiar Baharuddin mengecek harga dan ketersediaan pangan di sejumlah pasar tradisional.

Hasil pemantauannya untuk harga beras medium naik dari Rp10 ribu menjadi Rp12 ribu per kilogram dan beras premium dari Rp10 ribu menjadi Rp13 ribu per kilogram. Dengan demikian kenaikan harga beras berkisar antara Rp2-3 ribu per kilogram.

Pada dua pasar tradisional yakni Pasar Terong dan Pasar Pabaeng-baeng, selain beras, kata dia,  gula, ayam potong, dan jeruk nipis juga mengalami lonjakan harga. Ayam potong naik Rp3 ribu per ekor. Sementara harga jeruk nipis naik Rp8 ribu, dari harga Rp10 ribu menjadi Rp18 ribu per kilogram.

Fatmawati mengaku jika kenaikan berbagai beras dan komoditi lainnya itu dipicu oleh dampak El Nino.  "Hampir semua kebutuhan masyarakat itu mengalami kenaikan dan itu dipicu oleh fenomena El Nino," katanya.

Pewarta : Muh. Hasanuddin
Editor : Anwar Maga
Copyright © ANTARA 2024