Mamuju (ANTARA) - Pemerintah Provinsi Sulawesi Barat terus melakukan edukasi kalangan siswa terhadap bahaya serangan hewan terkena penyakit rabies.
 
"Pemerintah Sulbar melakukan sosialisasi mengantisipasi penyakit rabies di kalangan siswa pada sejumlah sekolah SD di Mamuju," kata pejabat Dinas Tanaman Pangan Hortikultura dan Peternakan (DTPHP), drh Novi di Mamuju, Selasa.

Ia mengatakan sosialisasi dalam bentuk edukasi penyakit rabies tersebut agar penyakit rabies dapat diantisipasi agar tidak membahayakan kesehatan masyarakat.

"Sosialisasi dan edukasi penyakit tersebut rabies merupakan rangkaian kegiatan dalam memperingati Hari Rabies Sedunia setiap tanggal 28 September," katanya.

Menurut dia, kegiatan tersebut Hari dikerjasamakan dengan Global Alliance for Rabies Control (GARC) dan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO).

"Kegiatan itu sebagai media promosi dalam upaya melawan penyakit rabies, dan untuk meningkatkan kesadaran masyarakat global akan pentingnya pencegahan penyakit rabies," katanya.

Selain itu, untuk memberikan pemahaman kepada masyarakat tentang rabies, baik itu hewan yang dapat tertular rabies, gejala rabies, bahaya penyakit rabies serta langkah yang dapat dilakukan untuk mencegah terjadinya rabies.

Ia berharap, dengan kegiatan itu akan menjadi sarana informasi tentang penyakit rabies tentang upaya perlawanannya yang dapat dilakukan bersama, antara pemerintah dan masyarakat umum lainnya, melalui informasi yang disebarkan oleh anak-anak sekolah yang telah mendapatkan edukasi.

Ia mengataka, dalam kegiatan edukasi rabies dilakukan dengan metode pertisipatif yakni bermain peran dalam penanganan kasus gigitan anjing yang diduga rabies.

"Kegiatan itu mendapatkan sambutan antusias dari pada siswa dalam menghadapi gigitan anjing penyebab rabies, karena mereka diberikan simulasi menghadapi gigitan anjing dan diberikan pemahaman menghadapi penyakit rabies," katanya.

Pewarta : M.Faisal Hanapi
Editor : Anwar Maga
Copyright © ANTARA 2024