Gowa (ANTARA) - Anggota Komisi IX DPR RI melakukan kunjungan spesifik ke Sulawesi Selatan dan salah satunya di Kabupaten Gowa untuk melihat implementasi, strategi, dan kebijakan capaian imunisasi Bian dan Bias di seluruh Indonesia.
Wakil Ketua Komisi IX DPR RI Kurniasih Mufidayati di Gowa, Rabu, menyampaikan maksud kunjungan spesifiknya ke Sulsel termasuk Kabupaten Gowa untuk melihat pencapaian program imunisasi Bian dan Bias yang merupakan program nasional dari Kementerian Kesehatan.
"Jadi sebagai komisi yang bermitra dengan Komisi IX DPR RI kami harus melakukan pengawasan sampai tingkat implementasinya di kabupaten/kota yang ada di seluruh Indonesia, dan hari ini kami berkunjung ke kabupaten Gowa untuk melihat implementasinya dan Gowa sangat luar biasa karena capaian imunisasi dasar lengkapnya sudah di atas 96 persen,” ujarnya.
Kurniasih mengatakan bahwa Kabupaten Gowa berdasarkan data adalah penyumbang terbesar untuk capaian imunisasi di Sulawesi Selatan dan menjadi peringkat satu di luar non Jawa.
“Ini sangat luar biasa, kita apresiasi kepada pak bupati dan seluruh jajaran karena capaian Bias dan Bian-nya sudah bagus. Walaupun masih ada beberapa capaian yang memang perlu ditingkatkan, saya rasa itu hal yang wajar karena adanya beberapa kendala yakni kurangnya SDM dan kendaraan serta adanya berita-berita hoaks yang membuat masyarakat jadi agak takut untuk mendapatkan imunisasi,” katanya.
Selain itu, pihaknya juga akan mencek kembali anggaran DAK karena biasanya anggaran yang diturunkan harus disesuaikan juga dengan kebutuhan.
“Kami akan mengecek kembali anggaran DAK yang akan diturunkan ke kabupaten/kota, apalagi dengan undang-undang kesehatan yang terbaru, kita konsepnya kan mendrop anggaran untuk menjalankan program. Jadi tidak hanya sekedar mendrop anggaran begitu saja tapi kebutuhannya apa, asessment-nya apa, kemudian kita turunkan anggaran tersebut,” ungkapnya.
Sementara itu, Bupati Gowa Adnan Purichta Ichsan menyampaikan bahwa pelaksanaan imunisasi yang dicanangkan oleh pemerintah pusat telah ditindaklanjuti di Kabupaten Gowa dengan cara berkolaborasi dan melibatkan seluruh pihak terkait.
“Alhamdulillah untuk capaian Imunisasi Kabupaten Gowa pada tahun 2023 mencapai 96 persen dan seperti yang disampaikan oleh Kementerian Kesehatan, capaian tersebut telah melampaui capaian nasional, atas kontribusi Kabupaten Gowa yang mencapai 96 persen ini sehingga Pemerintah Provinsi Sulsel bisa menjadi rangking pertama di luar Jawa di Indonesia,” katanya.
Adnan menerangkan saat ini yang menjadi kendala pemerintah daerah dalam meningkatkan persentase imunisasi adalah adanya berita hoaks yang telah beredar di masyarakat.
Mereka menganggap bahwa vaksin COVID-19 itu sudah sama dengan imunisasi, padahal ini berbeda.
“Inilah yang menjadi PR kita bersama untuk bisa menyadarkan masyarakat, sehingga tadi kita menyampaikan kepada Kementerian Kesehatan bahwa kalau bisa Kementerian Kesehatan melibatkan beberapa influencer-influencer dalam rangka sosialisasi imunisasi agar kedepannya masyarakat bisa sadar akan manfaat daripada imunisasi ini,” tutur dia.
Adnan pun menyampaikan apresiasi dan terima kasih atas dukungan dari Kementrian Kesehatan kepada Pemkab Gowa.
Kunjungan spesifik yang dilakukan oleh Komisi IX DPR RI secara pararel ketiga daerah di wilayah Provinsi Sulawesi Selatan, yakni Kabupaten Gowa, Makassar dan Maros.
Turut hadir dalam kegiatan ini, Pj Sekretaris Daerah Kabupaten Gowa, Abd Karim Dania, Kepala Badan Kebijakan dan Pembangunan Kesehatan (BKPK) Kementrian Kesehatan RI, Syarifah Liza Munirah dan Edi Purwanto dari Direktorat Imunisasi.
Wakil Ketua Komisi IX DPR RI Kurniasih Mufidayati di Gowa, Rabu, menyampaikan maksud kunjungan spesifiknya ke Sulsel termasuk Kabupaten Gowa untuk melihat pencapaian program imunisasi Bian dan Bias yang merupakan program nasional dari Kementerian Kesehatan.
"Jadi sebagai komisi yang bermitra dengan Komisi IX DPR RI kami harus melakukan pengawasan sampai tingkat implementasinya di kabupaten/kota yang ada di seluruh Indonesia, dan hari ini kami berkunjung ke kabupaten Gowa untuk melihat implementasinya dan Gowa sangat luar biasa karena capaian imunisasi dasar lengkapnya sudah di atas 96 persen,” ujarnya.
Kurniasih mengatakan bahwa Kabupaten Gowa berdasarkan data adalah penyumbang terbesar untuk capaian imunisasi di Sulawesi Selatan dan menjadi peringkat satu di luar non Jawa.
“Ini sangat luar biasa, kita apresiasi kepada pak bupati dan seluruh jajaran karena capaian Bias dan Bian-nya sudah bagus. Walaupun masih ada beberapa capaian yang memang perlu ditingkatkan, saya rasa itu hal yang wajar karena adanya beberapa kendala yakni kurangnya SDM dan kendaraan serta adanya berita-berita hoaks yang membuat masyarakat jadi agak takut untuk mendapatkan imunisasi,” katanya.
Selain itu, pihaknya juga akan mencek kembali anggaran DAK karena biasanya anggaran yang diturunkan harus disesuaikan juga dengan kebutuhan.
“Kami akan mengecek kembali anggaran DAK yang akan diturunkan ke kabupaten/kota, apalagi dengan undang-undang kesehatan yang terbaru, kita konsepnya kan mendrop anggaran untuk menjalankan program. Jadi tidak hanya sekedar mendrop anggaran begitu saja tapi kebutuhannya apa, asessment-nya apa, kemudian kita turunkan anggaran tersebut,” ungkapnya.
Sementara itu, Bupati Gowa Adnan Purichta Ichsan menyampaikan bahwa pelaksanaan imunisasi yang dicanangkan oleh pemerintah pusat telah ditindaklanjuti di Kabupaten Gowa dengan cara berkolaborasi dan melibatkan seluruh pihak terkait.
“Alhamdulillah untuk capaian Imunisasi Kabupaten Gowa pada tahun 2023 mencapai 96 persen dan seperti yang disampaikan oleh Kementerian Kesehatan, capaian tersebut telah melampaui capaian nasional, atas kontribusi Kabupaten Gowa yang mencapai 96 persen ini sehingga Pemerintah Provinsi Sulsel bisa menjadi rangking pertama di luar Jawa di Indonesia,” katanya.
Adnan menerangkan saat ini yang menjadi kendala pemerintah daerah dalam meningkatkan persentase imunisasi adalah adanya berita hoaks yang telah beredar di masyarakat.
Mereka menganggap bahwa vaksin COVID-19 itu sudah sama dengan imunisasi, padahal ini berbeda.
“Inilah yang menjadi PR kita bersama untuk bisa menyadarkan masyarakat, sehingga tadi kita menyampaikan kepada Kementerian Kesehatan bahwa kalau bisa Kementerian Kesehatan melibatkan beberapa influencer-influencer dalam rangka sosialisasi imunisasi agar kedepannya masyarakat bisa sadar akan manfaat daripada imunisasi ini,” tutur dia.
Adnan pun menyampaikan apresiasi dan terima kasih atas dukungan dari Kementrian Kesehatan kepada Pemkab Gowa.
Kunjungan spesifik yang dilakukan oleh Komisi IX DPR RI secara pararel ketiga daerah di wilayah Provinsi Sulawesi Selatan, yakni Kabupaten Gowa, Makassar dan Maros.
Turut hadir dalam kegiatan ini, Pj Sekretaris Daerah Kabupaten Gowa, Abd Karim Dania, Kepala Badan Kebijakan dan Pembangunan Kesehatan (BKPK) Kementrian Kesehatan RI, Syarifah Liza Munirah dan Edi Purwanto dari Direktorat Imunisasi.