Makassar (ANTARA) - Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sulawesi Selatan mengapresiasi Bank Indonesia (BI) di daerah itu yang telah memperkuat sinergisitas bersama pemerintah daerah hingga kabupaten/kota.

Pj Sekretaris Provinsi Sulsel Muhammad Arsjad mengaku sinergisitas yang begitu baik telah berlangsung selama ini antara Pemerintah Provinsi Sulsel dan BI Perwakilan Sulsel. 

"Diharapkan ini dapat terus dilanjutkan. Sinergisitas yang baik ini terbukti dengan kerja sama Bank Indonesia bersama Pemerintah Provinsi dan Kabupaten/Kota beserta stakeholder dalam mengendalikan inflasi di Provinsi Sulsel," katanya pada pelantikan Kepala BI Perwakilan Sulsel di Makassar, Selasa.

Saat ini, BI Perwakilan Sulsel telah dijabat oleh Rizki Ernadi Wimanda usai dikukuhkan oleh Gubernur BI Perry Warjiyo ditandai dengan penyerahan Petikan Keputusan Gubernur BI di Makassar, Selasa. Pelantikan dan Sertijab juga telah dilakukan pada 15 Desember 2023 di Jakarta.

Selain upaya pengendalian inflasi, kata dia, Pemerintah Provinsi Sulsel bersama BI Perwakilan Sulsel senantiasa bersinergi dalam mendorong pertumbuhan ekonomi dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat. 

Hal tersebut melalui pengembangan investasi dengan Forum Percepatan Investasi, Perindustrian, Perdagangan dan Pariwisata Sulawesi Selatan (Pinisi Sultan).

Provinsi Sulawesi Selatan terus melakukan berbagai program-program yang dapat memberikan dampak kesejahteraan kepada masyarakat. Di antaranya adalah program diversifikasi pangan secara masif dan berkelanjutan khususnya pada tiga sektor potensial yakni pertanian, perikanan dan peternakan.

Di sektor pertanian/perkebunan, lanjut dia, fokus pada Gerakan Budidaya Pisang Cavendish, dengan memanfaatkan lahan tidur. Pisang ini adalah komoditas ekspor dan bahan baku industri. 

"Target kami adalah menghasilkan 1 miliar pohon pisang dalam dua-tiga tahun kedepan, di lahan seluas 500 ribu hektar. Harapan kita, Sulsel tidak hanya dikenal sebagai lumbung pangan, tapi Sulsel juga akan menjadi produsen pisang terbesar di Indonesia dan bahkan di dunia, mengungguli Kota Davao di Filipina," ungkapnya.

Budidaya lainnya di bidang hortikultura yang sedang dioptimalkan oleh Pemprov Sulsel adalah buah sukun dan nangka madu. Kemudian di sektor perikanan/kelautan, Pemprov Sulsel akan membangun 100 ribu rumpon/rumah ikan di perairan kita agar nelayan nantinya tidak perlu jauh-jauh menangkap ikan. Nelayan kita bisa menghemat BBM. 

"Kita juga akan menyiapkan benih ikan nila yang akan kami bagikan kepada daerah secara gratis," katanya.

Di sektor peternakan, akan mengembangkan inseminasi buatan untuk sapi, kerbau, kuda, dan kambing sebagai cara untuk meningkatkan kualitas genetik dan produktivitas ternak. Yang diharapkan bisa meningkatkan populasi dan kesehatan ternak di Sulsel, serta memberikan pendapatan tambahan kepada para peternak.

"Semua upaya ini tak lain untuk peningkatan kesejahteraan masyarakat yang bermuara pada pengentasan kemiskinan, pengentasan stunting, pengendalian inflasi, dan menjaga ketahanan serta kedaulatan pangan yang saat ini sedang menjadi fokus Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan," urai dia.

Pewarta : Nur Suhra Wardyah
Editor : Anwar Maga
Copyright © ANTARA 2024