Mamuju (ANTARA) - Desa Toabo Kecamatan Papalang Kabupaten Mamuju Provinsi Sulawesi Barat (Sulbar) menjadi Desa percontohan program moderasi beragama di Sulbar.
Kepala Kantor Wilayah Kementerian Agama (Kemenag) Provinsi Sulbar, Syafrudin Baderung di Mamuju, Jumat, mengatakan, Desa Toabo merupakan desa terbaik dalam penerapan moderasi beragama di Indonesia.
Ia mengatakan, Desa Toabo tersebut ditetapkan menjadi Desa percontohan moderasi beragama oleh Kemenag Sulbar karena telah mampu menjaga kerukunan dan toleransi beragama.
Menurut dia, masyarakat Desa Toabo telah mampu hidup rukun dan harmonis, meski memiliki latar belakang agama yang berbeda-beda.
"Masyarakat Toabo juga aktif dalam kegiatan keagamaan bersama, seperti pengajian, perayaan hari besar keagamaan, dan kegiatan sosial lainnya tanpa ada masalah yang terjadi di dalamnya," katanya.
Ia menyampaikan keberhasilan Desa Toabo dalam menerapkan moderasi beragama tidak terlepas dari peran pemerintah daerah, tokoh agama, dan masyarakat setempat.
Ia berharap moderasi beragama yang telah berkembang di Desa Toabo dapat terus dipertahankan sehingga akan menjadi percontohan bagi daerah lainnya di Indonesia.
"Moderasi beragama merupakan program Kemenag pusat yang dilaksanakan dengan empat pilar, yakni komitmen kepada nilai kebangsaan, menjaga toleransi, anti kekerasan, dan menjaga kearifan lokal," katanya.
Ia juga meminta, agar masyarakat Sulbar terus membangun sikap saling menghormati dan menghargai keyakinan orang lain, serta menciptakan suasana yang kondusif meskipun dari berbagai agama dan kepercayaan untuk dan hidup berdampingan secara damai.*
Kepala Kantor Wilayah Kementerian Agama (Kemenag) Provinsi Sulbar, Syafrudin Baderung di Mamuju, Jumat, mengatakan, Desa Toabo merupakan desa terbaik dalam penerapan moderasi beragama di Indonesia.
Ia mengatakan, Desa Toabo tersebut ditetapkan menjadi Desa percontohan moderasi beragama oleh Kemenag Sulbar karena telah mampu menjaga kerukunan dan toleransi beragama.
Menurut dia, masyarakat Desa Toabo telah mampu hidup rukun dan harmonis, meski memiliki latar belakang agama yang berbeda-beda.
"Masyarakat Toabo juga aktif dalam kegiatan keagamaan bersama, seperti pengajian, perayaan hari besar keagamaan, dan kegiatan sosial lainnya tanpa ada masalah yang terjadi di dalamnya," katanya.
Ia menyampaikan keberhasilan Desa Toabo dalam menerapkan moderasi beragama tidak terlepas dari peran pemerintah daerah, tokoh agama, dan masyarakat setempat.
Ia berharap moderasi beragama yang telah berkembang di Desa Toabo dapat terus dipertahankan sehingga akan menjadi percontohan bagi daerah lainnya di Indonesia.
"Moderasi beragama merupakan program Kemenag pusat yang dilaksanakan dengan empat pilar, yakni komitmen kepada nilai kebangsaan, menjaga toleransi, anti kekerasan, dan menjaga kearifan lokal," katanya.
Ia juga meminta, agar masyarakat Sulbar terus membangun sikap saling menghormati dan menghargai keyakinan orang lain, serta menciptakan suasana yang kondusif meskipun dari berbagai agama dan kepercayaan untuk dan hidup berdampingan secara damai.*