Makassar (ANTARA Sulsel) - Enam buruh pegawai Perusahaan Listrik Negara (PLN) yang tewas tersengat listrik masih berada di Rumah Sakit Bhayangkara dan belum ada satupun pihak keluarga yang datang menjemput mereka.

"Enam orang yang tersengat listrik itu masih berada di RS Bhayangkara dan kami masih menunggu pihak keluarga korban untuk menjemputnya sebelum dikebumikan," ujar Kabid Humas Polda Sulselbar Kombes Pol Endi Sutendi di Makassar, Rabu.

Keenam korban yang tersengat listrik diketahui Slamet (58) warga Mamajang Makassar, Arifuddin (50) warga Sungguminasa, Kabupaten Gowa, Mirwan (28) warga Taeng Pallangga Gowa, Wawan (26) juga warga Taeng Pallangga Gowa, Narto (50) warga Jeneponto, serta Rustam (37) warga Mamajang Makassar.

Berdasarkan keterangan yang diperolehnya, para korban sebelum meninggal dunia menjalankan aktivitas hariannya dan saat akan mengganti kabel jaringan di Kabupaten Gowa, para korban langsung tersengat listrik.

Dijelaskannya, salah seorang korban yang akan mengganti kabel tegangan menengah (TM) menarik salah satu kabel itu dan saat kabel ditarik, justru terhubung dengan kabel gulungan berwarna hitam yang tergantung di tiang listrik.

"Jadi keenam korban ini saling terhubung saat akan mengganti kabel TM itu dan saat kabel ditarik ternyata terhubung dengan kabel yang tergulung di tiang listrik sehingga langsung tersengat listrik," ucapnya.

Enam orang petugas outsourcing PLN itu tewas seketika akibat tersengat aliran listrik (kesetrum) saat menarik kabel di dekat Kampus Teknik Unhas eks Pabrik Kertas Gowa, Kabupaten Gowa Sulawesi Selatan.

Kejadian itu terjadi sekitar pukul 16.00 WITA saat hujan sedang mengguyur kabupaten tersebut. Para korban kemudian dilarikan ke Rumah Sakit Bayangkara, Makassar untuk dilakukan visum.

Menurut saksi mata Jumardin saat dihubungi mengatakan, enam korban tersebut meninggal secara serentak akibat menarik kabel yang masih aktif aliran listriknya didekat gardu induk di wilayah setempat.

"Jaraknya mereka tidak jauh jauh, ada yang lima meter sampai 10 meter, saat itu sedang menarik kabel dari gardu, kemudian tiba-tiba mereka semua kesetrum dan meninggal di tempat," ujarnya.

Ia menyebutkan, semua korban tadinya sedang bekerja menarik kabel yang akan di pasangkan di gardu, kemudian selang beberapa jam secara tiba-tiba para korban tersetrum dan akhirnya meninggal dunia.

Dikonfirmasi terpisah, Kepala Humas PT PLN Sultanbatara, Abdul Wahab Samana mengaku tidak mengetahui kejadian itu dan baru tahu setelah dikonfimasi wartawan.

"Saya tidak tahu ada kejadian itu, nanti saya crosscheck kembali," katanya. Fredrick CK

Pewarta : Muh Hasanuddin
Editor : Daniel
Copyright © ANTARA 2024